GridStar.ID - Okan Cornelius kembali membawa kabar kurang menyenangkan mengenai biduk rumah tangga yang dibangunnya dengan May Lee.
Diketahui ia melayangkan gugatan perceraian pada Selasa (31/03) lalu melalui kuasa hukumnya.
Okan mengaku penyebab perceraiannya dipicu oleh berbagai macam faktor.
Aktor tersebut mengaku kerap mengalami cekcok rumah tangga karena terlalu banyak perbedaan di antara mereka.
Selain itu mereka juga telah sebulan pisah ranjang setelah gugatan cerai dilayangkan.
"Pisah rumah semenjak prosesnya, mungkin sebulanan ya, kurang lebih. Yang pasti di masa-masa proses cerai," ungkap Okan.
Terlebih lagi menurut pengakuan Okan, ia sempat dituding oleh sang istri sebagai penyuka sesama jenis.
Namun Okan tak mau menanggapi ucapan May Lee tersebut.
"Ya kalau masalah homo atau gimana, sebenarnya orang-orang terdekat juga tahu. Gue enggak bisa membuat satu Indonesia berpikir apa yang gue pikirkan, setiap orang punya pemikiran masing-masing," tegasnya.
Belum selesai dengan gugatan yang diberikan oleh Okan, kini May Lee harus berhadapan dengan masalah hukum yang lain.
Viviane yang juga merupakan mantan istri dari Okan melaporkan May Lee ke pihak kepolisian.
Presenter tersebut membuat laporan atas dugaan penganiayaan anaknya yang berinisal J, yang diduga dilakukan oleh May Lee.
Dugaan kekerasan terhadap J tersebut pertama kali diketahui oleh pihak sekolah.
"Jadi Mbak Viviane dapat SMS dari sekolah pada Kamis tanggal 5 Maret sore. Kan J selama ini tinggal sama ayah dan ibu sambungnya, tetapi Mbak Viviane selaku ibu kandung tidak lepas tanggung jawabnya dan selalu berkomunikasi baik dengan pihak sekolah," kata Ahmad Ramzy, kuasa hukum Viviane.
Diketahui saat dilakukan pemeriksaan sekolah menemukan beberapa luka memar di tubuhnya.
"Saat pemeriksaan, suster menemukan beberapa bercak kebiruan di tangan, kaki, dan wajah. Terkait hal tersebut, pihak sekolah memanggil Mbak Viviane untuk datang ke sekolah membahas mengenai sebabnya lebam tersebut," ujar Ahmad Ramzy.
Akhirnya Viviane, Okan dan May Lee diminta hadir ke sekolah pada 6 Maret untuk memberikan kesaksian.
Dari situ J mengungkapkan tindakan kekerasan yang dilakuka oleh May Lee.
"Di situ ada perbedaan penyampaian. Si anak menyatakan bahwa (lebam) ini dipukul, diremas sama ibu sambungnya, tetapi ibu sambungnya menyangkal hal tersebut," ucap Ahmad Ramzy.
Dari kejadian tersebut Viviane memilih melakukan laporan ke kepolisian pada 9 Maret. (*)