Lama Dipendam, Seorang Pakar Nilai Jokowi Mulai Capek dan Kesal dengan Cara Anak Buahnya Tangani Corona, Ternyata sang Presiden Sudah Dibohongi Sejak Awal!

Senin, 11 Mei 2020 | 20:00
Kompas.com

Lama Dipendam, Seorang Pakar Nilai Jokowi Mulai Capek dan Kesal dengan Cara Anak Buahnya Tangani Corona, Terungkap Ternyata sang Presiden Sudah Dibohongi Sejak Awal!

GridStar.ID-Virus corona masih menjadi bencana besar bagi dunia termasuk di Indonesia.

Pemerintah masih mengupayakan segala cara demi bisa memberantas virus yang disebut-sebut berasal dari kota Wuhan, China.

Kini Indonesia tengah memasuki fase puncak penyebaran wabah ini, dan pemerintah sudah mulai kewalahan dalam mengatasinya.

Baca Juga: Media Asing Sanjung Cara Kerja Anies Baswedan yang Tangani Wabah Virus Corona hingga Disetarakan dengan Gurbernur New York, Sebut Jokowi Tak Cepat bak Donald Trump

Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo bahkan dengan tegas meminta kepada jajarannya agar mengupayakan kurva infeksi melandai di bulan Mei.

"Target kita di bulan Mei ini harus betul-betul tercapai," ujar Jokowi dalam sidang kabinet melalui video conference, Rabu (06/05), dikutip dari Kompas.com.

"Sesuai dengan target yang kita berikan, yaitu kurvanya sudah harus turun, dan masuk posisi sedang di Juni. Di Juli harus masuk posisi ringan dengan cara apa pun," tegasnya.

Baca Juga: Virus Corona Masih Mewabah di Indonesia, Jokowi Sebut Soal Hidup Berdamai dengan Covid-19, Deputi Sekretariat Presiden Ini Beberkan Makna di Balik Kalimat Itu Hingga Singgung Soal Kehidupan Baru

Bukan hanya kepada jajaran pemerintahan, Jokowi menegaskan target itu hanya akan berhasil jika masyarakat dan pelaku usaha disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Itu dilakukan tidak hanya oleh Gugus Tugas, tapi melibatkan seluruh elemen bangsa, jajaran pemerintahan, organisasi sosial kemasyarakatan, relawan, parpol, dan swasta. Ini harus diorkestrasi dengan baik," papar Jokowi.

"Saya yakin jika kita bersatu, jika kita disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, semua rencana yang sudah kita siapkan yang lalu bisa mengatasi covid secepat-cepatnya," tandasnya.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Meski Sempat Waspadai Gelombang Kedua Presiden Jokowi Kembali Optimis Indonesia akan Segera Normal dari Covid-19: Secepat-cepatnya!

Menanggapi titah Presiden, Effendi Gazali selaku Pakar Komunikasi menilai Jokowi mulai kesal dengan cara kerja jajarannya.

Hal ini disampaikan Effendi dalam acara "Sapa Indonesia Malam" yang tayang pada 8 Mei 2020.

"Ini begitu mengejutkan ya kalau kita dengar pernyataan dari presiden, ini sekarang bukan kebijakan, tapi sudah arahan dan perintah ini untuk jajaran, apa maksudnya Bang Ege?" tanya presenter acara tersebut, dikutip Sosok.ID, dilansir dari YouTube Apa Kabar Indonesia, Minggu (10/05).

Baca Juga: Ketar-Ketir Terjadi Gelombang ke 2 Virus Corona karena Kembalinya Migran ke Tanah Air, Jokowi Tetap Percaya Diri Ungkap Taget Berakhirnya Covid-19 yang Diprediksi di Bulan Ini

Kompas

Effendi Gazali

Ege alias Effendi kemudian menyoroti tiga hal terkait titah Presiden Jokowi.

"Yang pertama saya mau bilang, kita semua pasti sependapat mendukung Pak Presiden dan Ketua Gugus Tugas, kalau bisa cepetlah Covid-19 ini selesai," kata Effendi.

"Terima kasih untuk apa yang sudah dilakukan. Tapi dari apa yang diucapkan tadi, kesan utama yang saya tangkap adalah dia (Presiden Jokowi) mulai kesel," jelasnya.

Baca Juga: Tembus 12.000 Kasus, Jokowi Minta Masyarakat Pahami: Kita Harus Berdamai dengan Covid-19 Sampai Vaksin Ditemukan

Menurut Effendi, ada kalanya sebagai presiden yang mengemban tugas begitu berat, Jokowi boleh jadi sesekali merenungkan kondisi negara.

"Iya dong, dia (Jokowi) mulai kesel juga. Dan barangkali kan dia bagaimanapun pada suatu saat sebagai presiden yang duduk seorang diri kan," ucap Effendi.

"Menterinya nggak ada, penasehitnya nggak ada, yang datang ke tv-tv itu juga nggak ada, dia langsung mulai lihat-lihat, 'ini sebenarnya gimana sih', anda coba bayangkan loh (Presiden merenung)" tambahnya.

Baca Juga: Kabar Baik untuk Pemudik, Tangan Kanan Jokowi Umumkan Cuti Bersama Idul Fitri yang Awalnya Diundur Desember Kini Disebut Bakal Maju ke Akhir Juli 2020!

"Bahwa ada saatnya ketika dia seorang diri, menteri-menterinya sudah enggak ada penasiehatnya pada pergi, terus yang biasa jubir-jubir di tv itu enggak ada, lama-lama dia duduk sendiri juga,

"Dia mikir-mikir 'Ini pada bener enggak sih yang disampaikan', lalu dia mulai bertanya nih, 'apa sih yang sebenarnya terjadi'," jelasnya.

Effendi lantas menyinggung, tentang bagaimana Jokowi 'dibohongi' jajarannya terkait pandemi virus corona.

Baca Juga: Ternyata Sobat Ambyar Lagu Galau The Godfather of Broken Heart, Jokowi Sempat Titipkan Pesan Khusus Ini untuk Didi Kempot Sebelum Tutup Usia

"Jangan lupa loh, saya rasa untuk tingkat tertentu, Bapak Presiden kita, kalo betawi bilang nih ya, agak dikibulin kan pada awalnya," ungkap Effendi.

Effendi menyayangkan sikap istana, yang bukan mengingatkan pimpinannya untuk lebih waspada, namun justru berpeluang untuk mengajak mendatangkan WNA ke Indonesia.

Seperti diketahui, dari bulan Januari hinga Februari, Kemenkes kerap membantah ketika media asing mengingatkan tentang virus corona.

Baca Juga: Dikira Hidupnya Mujur Gegara Anak Presiden, Kaesang Ditantang Tukar Nasib Jadi Pengangguran, Netizen Ketakutan saat Ditanggapi Serius: Mau Ambil Gaji Saya Silahkan!

Sehingga Indonesia baru melaporkan kasus infeksi pertama pada 2 Maret lalu.

"Enggak ada sama sekali (kasus infeksi) 'kita aman, datangin saja turis-turis ke sini Pak, kita kasih buzzer pak', masak satu Istana enggak ada yang bilang, 'Pak mohon maaf pak, izin pak itu keliru," misalnya kayak gitu," kata Effendi.

"Ini kan enggak ada, jadi perlu juga Anda bayangkan ketika presiden seorang diri lalu dia mulai kesal, itu tadi," pungkasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul "Jokowi Dinilai Mulai Capek dan Kesal dengan Cara Anak Buahnya Tangani Corona, Pakar: Menterinya Nggak Ada, Penasihat Pergi, Jubir Entah Kemana"

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : Sosok.id

Baca Lainnya