GridStar.ID - Selama bulan ramadan, gorengan menjadi salah satu menu favorit sebagai takjil berbuka puasa.
Selain enak dan praktis, harga gorengan juga relatif murah sehingga banyak digemari masyarakat.
Apalagi, variasi gorengan juga beragam, mulai dari tahu, tempe, pisang, dan masih banyak lagi.
Saat berbuka, tak jarang gorengan disandingkan dengan makanan manis dan bersantan.
Padahal, hal ini tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi terus-menerus secara berlebihan.
Pasalnya, gorengan yang berlemak serta makanan manis akan memicu berat badan naik secara drastis.
Pasalnya, makanan berminyak dan bersantan rentan diolah oleh perut sehingga berujung pada timbunan lemak membandel pada tubuh.
Rahasia tubuh tetap langsing saat puasa adalah menghindari makan gorengan, demikian seperti yang dikatakan oleh ahli gizi dari Vivafit, Kurniasih Ageng Pratiwi.
“Penyebab berat badan naik saat puasa seringkali dipicu oleh jenis makanan yang Anda makan seperti berminyak, berlemak, dan terlalu manis,” ujar wanita lulusan STIKes Binawan tahun 2010 tersebut dilansir dari National Geographic.
“Ini sangat berkaitan dengan menu gorengan yang kerap dilahap saat berbuka puasa, misalnya bakwan goreng, pastel, tahu goreng dan masih banyak lainnya.”
Paham soal kebiasaan makan gorengan yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia, Nia berbagi cara meminimalisasi dampak makanan gorengan pemicu kegemukan.
“Bila tidak dapat menghindari makan gorengan, cukup makan hanya satu buah saja, serap minyak gorengan tersebut dengan tisu makan atau kertas pembungkus makanan yang mengandung penyerap minyak.”
Setelah itu, ia pun menganjurkan untuk memperbanyak konsumsi air putih dan buah segar karena serat dalam buah dapat membantu mengikat lemak yang berasal dari gorengan atau makanan bersantan.
“Jangan biarkan makanan bersantan atau berminyak seperti gorengan berada dan mengendap lama di saluran pencernaan Anda.”
“Selain merusak kinerja sistem pencernaan, hal ini dapat menimbun lemak jahat yang juga memicu kegemukan,” pungkas Nia. (*)