Jenazah Pasien Covid-19 Seharusnya Dimakamkan Paling Lambat 4 Jam Setelah Dinyatakan Meninggal, Perempuan Ini Malah Awetkan Mayat Suaminya dengan Es Batu, Alasan Dibaliknya Bikin Haru!

Senin, 20 April 2020 | 15:00
Tribunnews

Jenazah Pasien Covid-19 Seharusnya Dimakamkan Paling Lambat 4 Jam Setelah Dinyatakan Meninggal, Perempuan Ini Malah Awetkan Mayat Suaminya dengan Es Batu, Alasan Dibaliknya Bikin Haru!

GridStar.ID-Virus corona atau covid-19 saat ini menjadi bencana yang sangat mengerikan bagi dunia.

Bagaimana tidak, virus yang disebut-sebut berasal dari hewan kelelawar ini telah menginfeksi setidaknya jutaan orang di dunia, dan ribuan di antaranya telah meninggal dunia.

Selain itu, pemberitaan buruk mengenai virus ini seakan tidak ada henti setiap harinya.

Baca Juga: Kabar Gembira Datang Dari China, Ternyata Telah Miliki Bakal Vaksin Virus Corona, Sudah Ada 3 Perusahaan yang Kembangkan Vaksin Covid-19!

Tak sedikit kisah sedih yang terjadi di berbagai belahan dunia selama wabah ini.

Melansir dari sosok.id, sebuah kisah memilukan terjadi di New York, Amerika Serikat seorang istri simpan mayat suaminya yang meninggal dunia.

Mengutip Daily Mirror pada Minggu (19/04), wanita tersebut diminta oleh petugas untuk menunggu selama 3 hari sebelum jenazahnya diurus.

Baca Juga: Alih-Alih Edukasi Soal Virus Corona ke Masyarakat, Ibas Yudhoyono Justru Kena Hujat Netizen karena Unggah Foto Ini

Menurut keterangan, suami dari wanita tersebut diindikasi meninggal akibat virus corona.

Wanita bernama Tami Treadwell, dari Harlem, New York mengatakan, dia tak ada pilihan lain selain mengawetkan mayat suaminya dengan es batu, setelah petugas meninggalkan mereka.

Menurut keterangan suaminya ditinggalkan oleh pekerja darurat setelah melakukan CPR.

Baca Juga: Bak Punya Firasat Tentang Virus Corona Sebelum Kepergiannya, Kebiasaan Ashraf Sinclair Sebelum Meninggal Jadi Sorotan, Adik Ipar Tulis Kalimat Penyesalan: Ternyata Kamu Benar...

Kemudian memaksa secara mati-matian untuk mencari seseorang yang mau mengambil mayat itu tetapi petugas tidak mendengarkannya.

Dia diberi tahu oleh kantor pemeriksaan medis kota bahwa butuh waktu tiga jam hingga tiga hari untuk mengurus mayat itu, lapor New York Post.

Treadwell, menganggap perlakukan ini sebagai hal yang tidak manusiawi.

Baca Juga: Kabar Baik Disampaikan Ikatan Dokter Indonesia, Virus Corona Akan Mati Setelah 14 Hari Di Dalam Tubuh, Ini Satu Kunci Utamanya!

Dia mengatakan, keluarganya sudah menelpon 20 rumah duka sebelumnya di Englewood, New Jersey.

Salah satunya setuju untuk mengurus jenazah ayah empat anak tersebut.

Namun petugas tidak bisa mengurusnya sampai rumah duka jadi dia harus menunggu.

Baca Juga: Seringkali Ditolak Warga bak Tak Punya Nurani, Padahal Tidak Semua Jenazah yang Dimakamkan dengan Menggunakan Prosedur Penyakit Menular Pasti Positif Virus Corona!

Grid.id

Tenaga medis

"Walikota de Blasio kamu harus menunjuk seseorang untuk mengeluarkan mayat-mayat ini dari sini, orang-orang banyak yang meninggal di rumahnya," katanya.

Dia mengatakan kepda New York Post bahwa suaminya yang berusia 62 tahun meninggal pada Jumat (17/04) dengan suhu tinggi disertai flu selama 5 hari.

Seorang dokter memberi tahu Treadwell, bahwa suaminya harus tetap berada di rumah.

Baca Juga: Selama Ini Pasar Hewan Wuhan Selalu Dikambinghitamkan, Kini Pemerintah China Terang-terangan Ungkap Kemunculan Virus Corona Berasal dari Sebuah Laboratorium, Benarkah Digunakan Jadi Senjata Biologis?

"Dia telah bekerja sepanjang waktu, sebagai pengirim barang. Bahkan dia tidak bisa tinggal di rumah karena kantor sangat membutuhkannya," katanya.

"Ini adalah hal terburuk yang pernah terjadi," tambahnya.

Polisi sempat datang ke apartemen Treadwell saat mendengar ada berita penembakan.

Baca Juga: Sedikit Ditemukan Kasus Positif Covid-19, Terbongkar Rahasia Warga Pulau Dewata Kebal Virus Corona yang Jadi Misteri Bagi Turis Asing!

Namun, sampai di sana, mereka mendapati suami Treadwell yang justru meninggal dunia, namun tidak memiliki luka tembak sama sekali.

Pekerja darurat dipanggil untuk memeriksa keadaannya, namun setelah melakukan CPR mereka meninggalkannya.

Keluarga Treadwell juga menyangkal ada yang melaporkan terjadinya kasus penembakan, karena dia tidak tahu sama sekali.

Baca Juga: Sudah Ada Sejak 1965 Lalu, Ini Sosok June Almeida, Anak Sopir Bus yang Jadi Peneliti Perempuan Pertama di Dunia Penemu Virus Corona

Kemungkinan besar adalah suami Treadwell meninggal akibat Covid-19 karena dia memiliki gejala yang sangat mirip.

Hal ini menambah daftar panjang situasi di AS yang babak belur akibat wabah ini.

Sebelumnya dilaporkan, sebuah rumah sakit di Detroit AS juga kewalahan menangani mayat-mayat pasien Covid-19.

Baca Juga: Prosesnya Bikin Ngilu! Viral Video Perempuan Ini Menahan Rasa Sakit dan Nyeri saat Tes Swab Virus Corona, Stik Panjang Ini Dimasukkan dalam Hidung Sampai 10 cm

Akhirnya mereka membuat ruangan darurat di tempat parkir sebagai penampungan jenazah sebelum di makamkan.

Hingga saat ini AS memiliki jumlah kasus virus corona terkonfirmasi paling tinggi di seluruh dunia.

Totalnya mencapai, 738.830 kasus dan 39.014 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Dokter Ahli Ini Sebutkan Kebiasaan Sehari-hari yang Mudah dan Murah untuk Mencegah Terjangkit Virus Corona

Sementara itu, New York adalah kota paling besar dengan jumlah korban mencapai 241.041 pasien terkonfirmasi, menjadikannya kota terparah di dunia saat ini.(*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : intisari, Sosok.id

Baca Lainnya