Tak Banyak yang Tahu dan Kerap Disepelekan, Benda yang Sering Digunakan Ini Ternyata Jadi Momok Pandemi Covid-19, Meningkatkan Infeksi Hingga Menyebarkan Virus Lewat Asap

Sabtu, 18 April 2020 | 04:45
Medical News Today

Tak Banyak yang Tahu dan Kerap Disepelekan, Benda yang Sering Digunakan Ini Ternyata Jadi Momok Pandemi Covid-19, Meningkatkan Infeksi Hingga Menyebarkan Virus Lewat Asap

GridStar.ID-Jika kamu adalah pengguna vape, namun ingin berhenti menggunakannya lagi, maka sekarang lah waktu yang tepat.

Rokok elektrik yang digunakan yang mana kamu hirup beserta campuran berbagai rasa, nikotin, dan bahan kimia lainnya, kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk asap menyerupai kabut halus.

Ketahuilah bahwa sejatinya vape merupakan hal yang tidak baik bagi kesehatan, terlebih lagi di tengah pandemi virus corona seperti sekarang ini.

Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Harus Gigit Jari Tak Bisa Rayakan Ulang Tahun Archie, Setelah Muncul Larangan Diadakan Pesta Besar di Tengah Pandemi Virus Corona!

Melansir dari Tribun Style, Covid-19 “memangsa” paru-paru. Setelah infeksi mencapai hidung atau tenggorokan, infeksi akan mulai beringsut menuju saluranpernapasan, memicu peradangan di paru-paru.

Untuk mengatasi infeksi dengan cepat, paru-paru harus dalam kondisi prima, sehingga mereka dapat bertarung dengan baik.

Sedangkan vape merusak paru-paru dan menekan sistem kekebalan tubuh sedemikian rupa, sehingga tubuh akan lebih sulit pulih dari Covid-19.

Baca Juga: Achmad Yurianto Ungkap Pandemi Virus Corona Bisa Berakhir di Akhir Tahun 2020 Asal Patuhi 2 Hal Ini!

Penelitian tentang efek kesehatan jangka panjang vaping memang masih terbatas. Tetapi, mengingat apa yang kita ketahui tentang merokok, Covid-19 dan infeksi pernapasan lainnya, para ahli kesehatan dengan yakin mengatakan bahwa vaping tidak hanya akan meningkatkan risiko mengembangkan komplikasi dari virus corona.

Tetapi, juga akan meningkatkan peluang untuk menyebarkan penyakit itu ke orang lain. Bahkan, beberapa negara telah mengeluarkan rekomendasi kesehatan khusus tentang vaping dan Covid-19.

Berikut adalah beberapa efek menakutkan yang mungkin ditimbulkan oleh vaping terhadap virus corona:

Baca Juga: Sudah Lakukan Social Distancing dengan Kurung Diri di Rumah Selama 3 Pekan, Perempuan Ini Positif Terinfeksi Virus Corona, Penyebabnya Sungguh Tak Terduga!

1. Vape meningkatkan kemungkinan infeksi

Masalah yang paling jelas dari menggunakan vape adalah adanya kerusakan yang ditimbulkan pada paru-paru.

Ketika memakai vape, bahan kimia keras yang terkandung di dalamnya segera merusak sel-sel dalam sistem pernapasan, yang bertanggung jawab untuk mengatur sistem kekebalan tubuh.

“Yang mana ini juga merupakan garis pertahanan pertama tubuh untuk melumpuhkan penyakit pernapasan seperti Covid-19,” menurut Alexa Mieses, dokter keluarga di Durham, North Carolina, dan asisten profesor kedokteran keluarga untuk Fakultas Kedokteran Universitas North Carolina.

Baca Juga: Patut Diwaspadai! Anak Muda dengan Berat Badan Berlebih juga Rentan Terinfeksi Virus Corona, Kok Bisa?

"Dalam waktu singkat, sistem kekebalan tubuh disibukkan dengan kerusakan yang ditimbulkan oleh uap pada paru-paru," lanjut Mieses yang juga menambahkan bahwa ini membuat tubuh jauh lebih sulit untuk melawan pathogen, seperti virus corona.

Senada dengan Mieses, menurut Robert Jackler, ketua departemen otolaringologi di Stanford Medicine, hal itu terjadi, karena vape menekan respons kekebalan paru-paru, meningkatkan keparahan dan durasi infeksi pernapasan lainnya seperti bronkitis, influenza, dan pneumonia.

“Vape diduga dapat menunda pemulihan, seperti halnya perokok yang batuk setelah flu atau virus corona," kata Jackler.

Baca Juga: Ngeri! Virus Corona Dijuluki sebagai Penyakit 1000 Wajah Setelah Gejala yang Muncul Pada Pasien Semakin Beragam

Meskipun kami masih belajar bagaimana vape dapat memengaruhi risiko seseorang untuk terinfeksi Covid-19, para pakar kesehatan menduga hal tersebut mengikuti pola yang mirip dengan infeksi pernapasan lainnya.

2. Membuat paru-paru kesulitan mendapatkan oksigen

Covid-19 menyebabkan paru-paru terangsang dan membengkak, yang kemudian membuatnya lebih sulit untuk menyerap oksigen.

Jackler mengatakan, infeksi dapat mengurangi kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen hingga sekitar 50%.

Baca Juga: Bak Tersambar Petir di Siang Bolong, Ganjar Pranowo Kaget Saat 46 Orang Tim Medis di RSUP Karyadi Positif Virus Corona

Seseorang yang sehat dapat menggunakan oksigen tambahan dan sembuh dari infeksi. Tetapi, jika kemampuan paru-paru sudah berkurang karena merokok atau vape, akan sulit mendapatkan oksigen dan sembuh.

“Kemampuan tubuh untuk menahan kerusakan di paru-paru - sangat dipengaruhi oleh riwayat merokok dan vape,” kata Jackler.

Ini dapat menempatkan pengguna vape pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi Covid-19 yang lebih serius.

Baca Juga: Tercatat sebagai Negara dengan Kasus Virus Corona Tertinggi di Dunia, Amerika Serikat Ungkap Akan Serius Selidiki Teori Konspirasi Covid-19 adalah Senjata Biologis Buatan China

3. Asap vape dapat menyebarkan virus

Ketika seseorang menggunakan vape, mereka menarik napas dari perangkat, uapnya bercampur dengan sekresi di paru-paru, tenggorokan dan hidung, kemudian mereka meniupnya.

"Ada dua hal yang ada di udara - ada tetesan dari kandungan vape, tetapi telah terkontaminasi oleh sekresi dari dalam paru-paru yang mungkin kaya dengan virus," kata Jackler.

Inilah bagian yang memprihatinkan tentang semua ini. Virus corona sebagian besar menyebar melalui tetesan pernapasan yang dikeluarkan ketika orang berbicara, batuk atau bersin.

Baca Juga: Banyak Pasien yang Telah Sembuh dari Covid-19, Mbak You Malah Sebut Virus Corona Akan Semakin Menggila dalam 3 Bulan ke Depan, Ada Apa?

Tetesan pernapasan cukup besar, sehingga gravitasi mampu menarik tetesan ke bawah, karena itu tetesan tersebut tidak bertahan lama di udara.

Tetapi aerosol yang dilepaskan dalam asap vape sangat kecil, sehingga mereka dapat bertahan di udara lebih lama.

"Jika seseorang baru saja menggunakan vape di sebuah ruangan kecil, terutama dengan salah satu perangkat bertenaga tinggi, sekresi paru-paru mereka sendiri dapat melayang di udara selama beberapa menit atau bahkan beberapa jam setelah mereka melepaskan asap," kata Jackler.

Baca Juga: Semedi Demi Dapatkan Wangsit Perihal Virus Corona, Mbak You Malah Didatangi Banyak Sosok Makhluk Aneh yang Lakukan Hal Ini ke Dirinya: Datang Ikut Foto Selfie Bareng!

Jika pengguna vape terinfeksi Covid-19 dan mengeluarkan asap ke udara yang mengandung aerosol kecil yang terkontaminasi itu, orang lain secara teoritis dapat tertular virus saat memasuki ruangan segera setelah itu.

Prosesnya mirip dengan bagaimana petugas kesehatan dapat terinfeksi virus melalui udara, karena prosedur medis yang harus mereka lakukan pada pasien.

4. Menyentuh wajah berulang kali

Menggunakan vape itu sendiri secara inheren meningkatkan risiko tertular virus.

Baca Juga: Cuci Tangan hingga Jaga Jarak Sudah Dilakukan, Dua Orang Ini Tetap Tertular Virus Corona, Ternyata Benda Ini Penyebabnya

Bayangkan saja, kamu meletakkan sesuatu di tangan, lalu berulang kali membawanya ke arah mulut- yang mana semua orang saat ini diimbau untuk tidak melakukan hal itu demi mencegah penyebaran virus corona.

"Kecuali jika kamu mencuci tangan setiap kali menggunakan vape dan selalu membersihkan perangkat vape. Tapi jika tidak, itu dapat mengirimkan virus ke dalam mulut dan menyebabkan infeksi," kata Jackler.

Kekhawatiran utama lainnya adalah, bahwa sebagian besar pengguna vape adalah remaja dan mereka cenderung tidak melakukannya sendirian, tapi bersama-sama dalam kelompok.

Baca Juga: Sesumbar Tak Takut dengan Pandemi Virus Corona hingga Tolak Aturan Pemerintah dan Pamer Gerejanya Dipenuhi Jemaat, Pastor Ini Meninggal Dunia karena Covid-19, Sempat Alami Gejala Ini!

"Mereka sering berbagi perangkat vape dan tentu saja itu berisiko menularkan infeksi Covid-19," lanjutnya.

Meskipun diperkirakan bahwa orang yang berusia lebih muda akan lebih mudah pulih dari Covid-19, bukan berarti mereka tak bisa mengalami kondisi parah - terutama jika paru-paru mereka sudah rusak akibat vape.

Bahkan, jika ada pengguna vape yang berusia lebih muda memiliki gejala virus corona yang ringan, mereka akan menjadi “penyebar diam” yang mempercepat penyebaran Covid-19 pada tingkat yang mengkhawatirkan.

Baca Juga: Angin Segar Pertanda Virus Corona Segera Berakhir, Kaki Tangan Jokowi Sampaikan Jumlah Pasien Sembuh Terus Meningkat di 5 Provinsi, Achmad Yurianto: Ini Sebuah Optimisme Kita!

Para pakar kesehatan ingin kamu berhenti sekarang!

Semakin cepat berhenti akan semakin baik untuk kesehatan.

Jika kamu kecanduan vape, hubungi dokter untuk mendiskusikan berbagai opsi, permen mungkin bisa membantu menjadi pengganti saat ini.

Baca Juga: Sepi Penumpang Karena Virus Corona, Pria Ini Bak Punya Pesawat Pribadi yang Lakukan Perjalanan dan Kursinya Dipindah Menjadi First Class

Jika kamu kecanduan nikotin, Jackler merekomendasikan untuk mencoba pengganti nikotin seperti permen pelega tenggorokan, permen karet atau apapun yang tidak melibatkan menghirup bahan kimia dan terus-menerus membuat kamu menyentuh mulut.

Melakukan hal itu akan membantu mengurangi peluang untuk terinfeksi dan juga meningkatkan fungsi kekebalan paru-paru.

"Berhenti mengepulkan asap sesegera mungkin," kata Mieses. “Vape dan merokok tidak membantu seseorang dengan cara apa pun atau bentuk apa pun, ketika mereka melawan infeksi pernapasan, seperti Covid-19.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hubungan Mengerikan Antara Vape dan Virus Corona"

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya