Pengakuan 4 Pasien Covid-19 Sempat Alami Gejala dengan Siklus Mirip Pelana Kuda, Minggu Kedua Kondisinya Justru Kritis dan Memburuk

Selasa, 14 April 2020 | 20:30
Xinhua

Pengakuan 4 Pasien Covid-19 Sempat Alami Gejala dengan Siklus Mirip Pelana Kuda, Minggu Kedua Kondisinya Justru Kritis dan Memburuk

GridStar.ID - Wabah virus corona selalu mengalami perkembangan.

Kini, beberapa pasien covid-19 mulai melaporkan gejala adanya siklus bak pelana kuda.

Melansir dari Business Insider (12/04), begini gejala yang dirasakan para pasien.

Baca Juga: Angin Segar di Tengah Wabah Corona, Presiden Joko Widodo Mengumumkan Mengenai Tes PCR untuk Mempercepat Penanganan Covid-19 di Indonesia, Apa Itu?

1. Aria Bendix, Jurnalis Sains

Dalam essainya, Bendix mengatakan gejala awal yang dia alami ringan, yaitu hanya nyeri di tubuh. Tapi 24 jam kemudian dia juga mulai merasakan kedinginan. “Rasanya seolah saya berlari maraton, lalu ditabrak mobil. Saya memutuskan untuk mengasingkan diri di dalam apartemen saya," tulisnya. Beberapa hari berlalu, Bendix merasakan sakitnya mulai hilang. Dia berasumsi tengah berada dalam masa pemulihan. Tapi kemudian rasa sakit di tulang rusuk dimulai. Jurnalis berusia 27 tahun itu merasa ada tekanan, seperti seseorang meremas paru-parunya dan napasnya terasa berat. Itu terjadi pada saat masuk minggu kedua.

Saat periksa ke unit gawat darurat, dokter mengatakan mereka tidak dapat menguji Bendix. Tapi gejalanya mengisyaratkan dia menderita Covid-19. Bendix pun kembali ke rumah. Dia melewati malam-malamnya tanpa tidur selama seminggu karena sulit bernapas. Tidak sampai minggu itu berakhir, dia mulai merasa normal lagi. Selain itu dia juga merasa sakit tenggorokan. Selama sekitar 24 jam, dia kesulitan menelan makanan atau cairan. Pada hari ke-14, seharusnya itu sudah tidak menular lagi. Tapi justru sakitnya kembali. Dia merasa sakit seperti waktu pertama kali, tapi bedanya kali ini lebih bisa bernapas. Pada akhirnya Bendix masih menyisakan sakit tenggorokan dan kelelahan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tetapkan Wabah Covid-19 Sebagai Bencana Nasional, Ini Langkah Besar yang Diambil dalam Upaya Percepatan Penanganan Virus Corona, Apa Itu?

2. Rosemary O'Hara, editor

Dalam esainya, editor di South Florida Sun Sentinel, Rosemary O'Hara menulis dia merasa demam, batuk, dan sesak napas. Di pusat perawatan darurat, dokter mendiagnosis pneumonia. O'Hara lalu diberi antibiotik dan setelah meminumnya selama 10 hari, mulai terasa lebih baik. Sayangnya pada minggu kedua keadaannya memburuk lagi. Dia sesak napas dan butuh masker oksigen. O'Hara telah melakukan tes dan hasilnya negatif. Akan tetapi dia ragu dengan hasil tes itu. "Dokter mengatakan kepada saya bahwa tidak mungkin untuk mengetahui apakah saya memiliki virus karena tes antibodi belum tersedia, jadi kita tidak akan pernah tahu pasti," tulis O'Hara.

Kompas.com

Pengakuan 4 Pasien Covid-19 Sempat Alami Gejala dengan Siklus Mirip Pelana Kuda, Minggu Kedua Kondisinya Justru Kritis dan Memburuk

Baca Juga: Cepat Menyebar, Ini Satu Organ Tubuh yang Paling Pertama Rentan Terserang Virus Corona hingga Pasien Mudah Terinfeksi

3. Chris, penduduk Snohomish County, Washington

Suami dari Susan Kane, Chris berusia 55 tahun. Chris tidak memiliki riwayat penyakit bawaan, sehingga mengejutkan bahwa kondisinya memburuk setelah terkena Covid-19. Kane menceritakan pada awalnya hanya sedikit batuk kering dan gejala lain. Tetapi beberapa hari kemudian gejalanya meningkat. Dia mengalami tak hanya mengalami batuk, tapi juga tersedak dan terengah-engah. Seminggu setelah gejala-gejala tersebut, Chris akhirnya didiagnosis positif Covid-19 dan diberi bantuan bantuan oksigen untuk pernapasan. Sekarang Chris sudah pulih sepenuhnya.

Baca Juga: Mendengar Gunung Anak Krakatau Erupsi Saat Virus Corona Terjadi, Siwon Super Junior Ungkap Kekhawatirannya: Keluarga Indonesia...

4. John Craven, reporter politik

John Craven (41) mengatakan, dirinya mulai merasakan gejala Covid-19 dengan tubuh sakit, pusing, dan sesak napas selama 5 hari. Pria yang tinggal dan bekerja di New York City itu mengatakan setelah hari kelima dia mulai merasa lebih baik. Tapi hanya berselang beberapa jam kemudian dia merasa sakitnya kembali seperti hari-hari sebelumnya. Gejala pada minggu kedua termasuk demam dan pusing. "Itu menipu Anda. Anda pikir telah bebas, lalu kembali," katanya. Lebih dari 2 minggu setelah Craven pertama kali merasa sakit, dia mulai merasa lebih baik.

Baca Juga: Ahli Tarot Ini Minta Waktu 10 Hari Buktikan Ramalannya, Kondisi Virus Corona di Seluruh Dunia Bakal Turun Drastis, Tapi di Indonesia Kondisinya akan Seperti Ini!

Penjelasan Dokter Ahli

Direktur penelitian perawatan kritis di Montefiore Medical Center New York City Michelle Gong menjelaskan apa itu crash pada minggu kedua. "Mereka baik-baik saja, kemudian sekitar lima hingga tujuh hari mereka mulai memburuk dan kemudian mengalami gagal napas,” kata dia. Dijelaskannya, kegagalan pernapasan cenderung meningkat dalam 7 hari setelah gejala dimulai. Kegagalan pernapasan terjadi ketika virus corona menyerang sel-sel dan lapisan paru-paru. Hal itu membuat oksigen sulit mengalir ke seluruh tubuh. Akibatnya, orang yang mengalami gagal pernapasan membutuhkan ventilator untuk membantu pernapasan mereka.

Gong menambahkan, bahwa peralihan ke gejala yang lebih parah itu bisa tiba-tiba. Ahli penyakit menular di North Carolina, Christopher Ohl mengatakan dia memperhatikan penurunan kesehatan yang cepat terjadi pada banyak pasien. Pada minggu kedua, para pasien yang diamatinya merasa sudah baikan. Namun, berselang 20-24 jam setelah itu mereka menderita demam, kelelahan yang parah, batuk yang memburuk, dan napas pendek. Kemudian mereka dirawat di rumah sakit. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Saat Gejala Corona Dapat seperti Pelana Kuda...

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber kompas