Miris, Jenazah Dokter Positif Covid-19 Dimakamkan di TPU Tanpa Peti Mati hingga Tukang Gali Kubur Terpaksa Pakai Bambu dan Tali, Pihak Keluarga Tak Satupun Melayat

Minggu, 12 April 2020 | 22:30
Tribunnews

Miris, Jenazah Dokter Positif Covid-19 Dimakamkan di TPU Tanpa Peti Mati hingga Tukang Gali Kubur Terpaksa Pakai Bambu dan Tali, Pihak Keluarga Tak Satupun Melayat

GridStar.ID - Kejadian miris lagi-lagi terjadi saat pemakaman pasien virus corona.

Pilu, jenazah seorang dokter yang positif covid-19 ini dikebumikan tanpa peti mati sesuai prosedur.

Dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) di Kecamatan Mustikajaya Bekasi, Jawa Barat, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Yayan Sopian mengungkapkan jenazah kehabisan peti mati.

Baca Juga: Habiskan Lebih Banyak Waktu dengan Jan Ethes di Rumah karena Wabah Virus Corona, Ini Cara Gibran Rakabuming Bujuk sang Putra untuk Tetap Berada di Rumah

"Selain petugas yang gali kubur pakai APD (alat pelindung diri), jenazah pasti pakai peti mati walaupun dia muslim atau non-muslim," kata Yayan di TPU Padurenan, Jumat, (10/04).

Yayan mengungkapkan, sudah ada 55 jenazah yang dimakamkan di TPU tersebut. Namun hanya jenazah dokter tersebut yang tiba di pemakaman tanpa peti mati.

Yayan bercerita mulanya ia menerima telepon dari RSUD Kota Bekasi. Pihak rumah sakit meminta Yayan dan timnnya untuk menyiapkan satu liang lahat.

Baca Juga: Luna Maya Uring-uringan Pemasukannya Nol Rupiah Selama Wabah Virus Corona, Mantan Kekasih Ariel Bingung Tabungannya Cukup Sampai Kapan, Terkuras untuk Makan Sehari-hari dan Gaji Karyawan

"Ada satu jenazah waktu itu dimakamkan tanggal 26 Maret 2020, saya dapat telfon dari RSUD Kota Bekasi kalau ada satu jenazah yang mau dikirim, saya disuruh siapkan liang," jelas dia.

Ketika ambulan tiba membawa jenazah yang ditunggu, Yayan bersama petugas pemakaman dibuat kaget.

"Ambulan datang sopir yang bawa jenazah pakai pakaian APD langkap, anak-anak tukang gali juga udah siap pakai APD, tapi pas dibuka enggak ada petinya," ujar dia.

Baca Juga: Ahli Jantung Universitas Yale Beberkan Pasien Sembuh Covid-19 Derita Kerusakan 6 Organ Penting Ini Seumur Hidup: Corona Bukan Hanya Gangguan Pernapasan

Tak sesuai dengan protap Covid-19, Yayan langsung menghubungi RSUD Kota Bekasi.

Bukan tanpa alasan, RSUD Kota Bekasi mengatakan peti mati sudah tak tersedia lagi di tempatnya.

Tak ingin keselamatan petugas pemakaman terancam, Yayan berinisiatif mencari peti mati untuk jenazah tersebut.

Baca Juga: Menggemparkan Dunia, Tempat Ini Dituding Jadi Tempat Asal Muasal Virus Corona yang Renggut Ribuan Nyawa, Ternyata Laboratorium di Wuhan Simpan 1.500 Virus Paling Mematikan Sepanjang Masa

Namun usaha Yayan tersebut tak berbuah manis, beberapa yayasan yang ia hubungi juga kehabisan peti mati.

"Saya udah coba cari hubungi beberapa yayasan yang punya peti mati atau pembuatnya enggak ada, kosong sama sekali," ujarnya.

Terkait masalah jenazah tersebut sudah positif virus corona atau belum, Yayan mengaku tak tahu menahu.

Baca Juga: Bak Pertanda, Seorang Kakek Ngaku 3 Kali Mimpi Air Rebusan Daun Leben Bisa Jadi Penangkal Virus Corona hingga Minta Dokter Periksa, Ternyata Sudah Jadi Obat Herbal Penyakit Ini Sejak Lama!

"Kita tidak tahu menahu, rumah sakit cuma bilang harus dimakamkan sesuai protap Covid-19, jenazahnya juga sudah dibungkus rapi tapi beda enggak ada peti matinya," ujar dia.

Pada saat pemakaman, keluarga dari sang pasien pun tidak ada sama sekali yang mengantar.

Padahal, menurut dia, peran keluarga amat sangat penting ketika dalam kondisi seperti ini.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, WHO Ungkap Kekhawatir Indonesia akan Jadi Pusat Episenter Virus Corona, Hal Ini Jadi Penyebabnya

Yayan menduga kejadian yang dialami jenazah ketujuh tersebut disebabkan kurangnya perhatian keluarga atau ahli waris yang ditinggalkan.

"Keluarga enggak ada sama sekali, rumah sakit sudah menyerahkan sepenuhnya ke kita, saya langsung telfon anak buah saya (tukang gali kubur), makamkan bagaimana caranya, tapi tetap pikirkan keselamatan," paparnya.

Yayan mengaku saat itu dirinya cukup dibuat pusing bagaimana cara memakamkan jenazah 'terduga Covid-19' itu, ia juga harus tetap memikirkan keselamatan para pegawai pemakaman.

Baca Juga: Kepergok Keluyuran ke Puncak di Tengah Wabah Corona Bersama Putrinya, Sang Ayah Ngotot Bela Ayu Ting Ting Meski Bukti di Depan Mata, Ini Kata Abdul Rozak!

Para petugas makam akhirnya mencari jalan terbaik. Mereka yang dirundung ketakutan selama proses pemakaman pasien Covid-19 akhirnya memilih untuk menggotong jenazah menggunakan tambang dan bambu.

"Temen-temen akhirnya pakai bambu sama tambang, jenazah kita letakkan ke liang menggunakan itu tidak kita sentuh secara langsung, setelah sudah dimasukkan langsung kita kuburkan," ucapnya.

"Sampai saat ini belum ada lagi, semua pasti pakai peti mati, dari rumah sakit juga sudah dalam kondisi siap dimakamkan," tuturnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Jenazah Dokter Dimakamkan Tanpa Menggunakan Peti di TPU Padurenan Bekasi

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber tribunnews