Virus Corona Serang 150 Orang Anggota Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman dan Putra Mahkota Mengasingkan Diri di Pulau untuk Hindari Covid-19

Jumat, 10 April 2020 | 11:30
Middle East Monitor

Raja Salman dan Putra Mahkota

GridStar.ID - Virus corona kini menyebar ke seluruh dunia, bahkan beberapa anggota keluarga kerajaan dari beberapa negara pun juga diketahui positif covid-19.

Setelah Pangeran Charles dari keluarga kerajaan Inggris yang dinyatakan positif corona, kini giliran para bangsawan Arab Saudi mengalami hal yang sama.

Bahkan kini sang Raja dan Putra Mahkota mencoba menghindar dari wabah tersebut dengan pergi ke sebuah pulau.

Baca Juga: Bolehkan Lakukan Hubungan Seksual di Tengah Pandemi Virus Corona? Begini Pejelasan Penting Para Ahli yang Harus Diketahui Tentang Penularan Covid-19 saat Berhubungan Intim

Dikutip darikompas.com(08/04), sebanyak 150 bangsawan kerajaan Arab Saudi dilaporkan tertular virus corona atau Covid-19.

Salah satunya adalah Pangeran Saudi, Faisal bin Bandar bin Abdul Abdulaziz Al Saud yang menjabat sebagai emir (gubernur) ibukota Riyadh.

Kini sang pangeran pun harus menjalani perawatan intensif karena virus tersebut.

Baca Juga: Salut! Meski Sedang Cuti Karena Ikut Kompetisi Ratu Kecantikan, Perempuan Ini Kembali Pada Profesinya sebagai Dokter yang Tangani Pasien Virus Corona

Untuk menghindari penularan, Raja Salman dan Putra Mahkota bin Salman mengasingkan diri di sebuah pulau di dekat Jeddah di Laut Merah.

Kemungkinan penularan virus yang dialami para bangsawan Arab ini didapatkan karena mereka kerap melakukan perjalanan ke Eropa.

Pemerintah Arab Saudi juga telah melakukan penutupan tempat suci di Mekah dan Madinah sebelum kasus pertama ditemukan.

Baca Juga: Begini Kondisi Wuhan Sekarang, Tempat yang Disebut-sebut Sebagai Asal Virus Corona, Sempat Jadi Kota Mati Kini Berangsur Pulih Usai 11 Minggu Lockdown

Perjalanan udara dan darat, baik antar provinsi maupun ke luar dihentikan.

Bahkan karena meluasnya wabah ini ada kemungkinan ibadah haji yang selalu mengundang jutaan orang ke negara ini harus dibatalkan. (*)

Tag

Editor : Hinggar

Sumber Kompas.com