Vaksinnya Masih Misteri Padahal Sudah Jadi Pandemi Dunia, Studi Ini Meyakini Virus Corona Adalah Senjata Biologis Rusia Demi Obsesi Membuat Tatanan Dunia Baru

Selasa, 07 April 2020 | 13:00
Xinhua

Vaksinnya Masih Misteri Padahal Sudah Jadi Pandemi Dunia, Studi Ini Meyakini Virus Corona Adalah Senjata Biologis Rusia Demi Obsesi Membuat Tatanan Dunia Baru

GridStar.ID - Pandemi virus corona kini tengah jadi wabah di seluruh dunia.

Sudah 181 negara terinfeksi covid-19 yang awalnya diduga berasal dari Kota Wuhan, China.

Semakin mengkhawatirkan, peneliti belum juga menemukan vaksin dari virus corona.

Baca Juga: Tak Puas Hanya dengan Tenggak Urine Sapi Berjamaah, Warga India Kini Diminta Pasang Lilin Ramai-Ramai untuk Lawan Virus Corona, yang Terjadi Lagi-Lagi Malah Bikin Warganet Satu Dunia Geleng Kepala!

Amerika Serikat sekarang menduduki posisi tertinggi sebagai negara dengan jumlah pasien Covid-19 tertinggi seluruh dunia.

Mereka menggeser China dan hanya dalam waktu dua minggu Covid-19 membuat sistem kesehatan di negara tersebut hampir lumpuh.

Demikian juga dengan negara-negara Eropa: Italia, Spanyol, Jerman, Inggris dan Perancis hampir lumpuh akibat penyakit baru ini.

Baca Juga: Blusukan Cari Masjid yang Gelar Salat Jumat karena Takut Kafir saat Wabah Corona Meski Diimbau Ulama Tak Perlu Jamaah, Atalarik Syach: Jangan Jerumuskan Aku dalam Golongan Orang Munafik!

Padahal sistem kesehatan mereka sudah sangat canggih dan gratis untuk semua warga.

Masih ada satu negara di Eropa yang terlihat masih damai dan tidak terpengaruh dengan virus Corona, yaitu Rusia.

Meski banyak yang menyebut mereka belum sebutkan angka yang sebenarnya dari total pasien Covid-19 mereka, masih menjadi pertanyaan juga mengapa hanya ada sedikit infeksi terjadi di Rusia.

Baca Juga: Bukan Hanya Menambah Cita Rasa Masakan, Coba Letakan Bumbu Dapur Ini di Sudut Rumah, Dijamin Virus Corona Tak Berani Masuk!

Namun rupanya ada studi baru yang tunjukkan jika Rusia memanfaatkan virus Corona untuk membuat tatanan dunia baru.

Sebelumnya melansir express.co.uk, Presiden Rusia Vladimir Putin dituduh mengeluarkan propaganda yang menyatakan virus tersebut adalah senjata dari kekuatan barat.

Sementara China dan Rusia sama-sama dituduh Uni Eropa dalam menyebarkan informasi yang salah terkait virus baru ini.

Baca Juga: Sister Drama, Usai Bikin Geram Warga Perumahan Syuting di Tengah Pandemi Corona, Ria Ricis Emosi Tak Terima Teguran Oki Setiana Dewi hingga Nekat Left Grup Chat Keluarga: Mbak Nggak Ada Basa-basinya!

Penulis studi tersebut, Sergey Sukhankin menyebut tujuan Putin adalah untuk menggeser kekuatan Barat.

"Rusia sepertinya berniat merusak solidaritas antar anggota Uni Eropa dan mengkapitalisasi kelemahan di dalam Eropa untuk menjelaskan konflik lebih luas lagi.

"Covid-19 dilihat sebagai cara ideal bagi Rusia untuk mengacaukan tidak hanya Uni Eropa tetapi juga kekuatan yang mereka bangun dengan Amerika Serikat dan Kanada."

The Telegraph

Vaksinnya Masih Misteri Padahal Sudah Jadi Pandemi Dunia, Studi Ini Meyakini Virus Corona Adalah Senjata Biologis Rusia Demi Obsesi Membuat Tatanan Dunia Baru

Baca Juga: Pilu, Tak Ingin Ambil Risiko Tulari Keluarga di Kampung dengan Virus Corona, Dua Mahasiswi Ini Terpaksa Karantina Mandiri di Gubuk Empang Berbekal Beras dan Lauk-pauk Seadanya

Dinas Luar Negeri Eropa, sebuah lembaga independen Uni Eropa yang menangani hubungan diplomatik UE dengan negara-negara di luar UE menyebut rekaman lebih dari 150 kasus informasi pro-Kremlin terkait Covid-19 antara bulan Januari sampai akhir Maret.

"Informasi yang salah yang digembar-gemborkan oleh media pemerintah Rusia dan media pro-Kremlin terkait Covid-19 masih ada sampai saat ini.

"Tujuan lebih besar adalah untuk memperparah krisis kesehatan publik di negara Barat, seiring dengan strategi Kremlin lebih luas untuk membuat masyarakat Eropa kembali miskin."

Baca Juga: Tanpa Disadari, Meski Tak Pernah Keluar Rumah Selama Physical Distancing, Ternyata Virus Corona Bisa Menyelundup Masuk ke Kediaman Kita Lewat 3 Hal Ini!

Tuduhan terhadap Rusia dan China tersebut datang saat kedua negara telah mengirim tenaga medis dan bantuan kesehatan ke Uni Eropa.

Italia menerima suplai dan 100 tenaga medis militer dari Rusia pada akhir bulan kemarin.

Sementara China mengirim 1.700.000 masker medis ke Yunani, dan tenaga medis mereka kirim ke Inggris.

Baca Juga: Dikira Hanya Menginfeksi Manusia, Nadia Jadi Harimau Pertama di Dunia yang Tertular Virus Corona, Pejabat Kebun Binatang Akui Tak Bisa Percaya dengan Kenyataan

Studi dari University of Calgary menyebut strategi penyebaran informasi palsu dan suplai tanpa henti ke UE akan membuat kedua negara sebagai negara penguasa dunia.

Laporan tersebut juga menuliskan, "Moskow melihat virus ini sebagai pertanda kebetulan akhir dari tatanan dunia setelah perang dingin.

"Negara pemimpin dunia yang bangkit dari kelumpuhan liberal ini, akan menjadi Rusia dan China.

Baca Juga: Lahirkan 2 Bayi Kembar di Tengah Wabah Mengerikan, Seorang Ibu Beri Nama Anaknya 'Corona' dan 'Covid', Penuh Perjuangan Melahirkan saat Lockdown: Kami Ingin Mengenang Hari Itu!

"Rusia juga menguatkan aliansi dengan China dan Iran.

"Yang berbahaya adalah negara lain masih dapat bergabung dengan kekuatan poros timur ini."

Namun pihak Rusia menampik klaim tersebut, juru bicara Kremlin Dimitry Peskov menyebut laporan itu hanyalah contoh dari retorika anti-Rusia.

Baca Juga: Jangan Salah Kaprah! Berjemur Dapat Mencegah Virus Corona Jika Dilakukan di Waktu yang Tepat, Inilah Waktu yang Pas untuk Masyarakat Indonesia Lakukan Hal Ini Demi Cegah Covid-19

"Kita membicarakan lagi tuduhan tidak berdasar yang dalam situasi ini sebagai hasil dari obsesi anti-Rusia."

Tuduhan kepada Rusia dan China datang bersamaan dengan krisis yang terjadi di Uni Eropa.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte telah terus menerus menanyakan kekuatan Uni Eropa untuk menyokong kondisi negara-negara anggotanya.

Baca Juga: Lahirkan 2 Bayi Kembar di Tengah Wabah Mengerikan, Seorang Ibu Beri Nama Anaknya 'Corona' dan 'Covid', Penuh Perjuangan Melahirkan saat Lockdown: Kami Ingin Mengenang Hari Itu!

Conte telah menelepon Uni Eropa untuk mendorong mereka membuat skema yang membuat Italia dapat meningkatkan hutang mereka untuk menangani wabah tersebut.

Namun permintaan tersebut diveto oleh Belanda.

Conte mengatakan, "Uni Eropa sedang berkompetisi dengan China dan Amerika yang telah mengalokasikan 2 triliun Euro untuk bereaksi melawan virus Corona.

"Jika reaksi kita tidak kohesif, keras dan terkoordinasi, Eropa akan semakin kurang kompetitif dalam pasar global." (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Wabah Covid-19 Terus Berkembang, Ada Studi Ungkapkan Virus Corona Baru Adalah Senjata Biologi Rusia untuk Membuat Tatanan Dunia Baru

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : intisari online

Baca Lainnya