Bak Skenario Kasus Covid-19 di China dan Italia, Kontroversi Jokowi Cabut Larangan Mudik Tuai Kekhawatiran Peneliti: Jumat Kematian Bakal Meningkat Drastis!

Senin, 06 April 2020 | 11:30
Biro Pres Setpres via Kompas.com

Bak Skenario Kasus Covid-19 di China dan Italia, Kontroversi Jokowi Cabut Larangan Mudik Tuai Kekhawatiran Peneliti: Jumat Kematian Bakal Meningkat Drastis!

GridStar.ID - Wabah virus corona di Indonesia semakin bertambah setiap harinya.

Kini kasus covid-19 sudah mencapai angka 2.000 lebih pasien.

Tak hanya itu, jumlah kematian Indonesia menempati urutan kedua setelah China.

Baca Juga: Anak Buah Jokowi Keceplosan Cuaca Panas Indonesia Buat Virus Corona Mati Kutu di Hadapan Rosianna Silalahi, Ahli Prediksi Bakal Berakhir di Bulan April?

Meski begitu, Presiden Joko Widodo telah memperbolehkan mudik lebaran tahun ini.

Tidak disangka, keputusannya membuat pihak internasional terkejut sampai geger.

Dengan ini, sebagian besar wilayah Indonesia harus bersiap kepulangan para warga dari Jakarta.

Baca Juga: Ngaku Takut Kena Corona, Perempuan Ini Lempar Uang ke Penjual Duku karena Tak Mau Tangannya Tersentuh, Aksinya Viral Sampai Dihujat Netizen Awalnya Ngaku Settingan, Begini Akhirnya

Padahal kita ketahui Jakarta telah menjadi pusat dari wabah virus Corona di Indonesia.

Skenario ini akan persis seperti yang terjadi di China dan Italia, saat para penghuni kota besar yaitu Wuhan dan Lombardy pulang ke kampung menemui keluarga mereka.

Mudik tentunya akan menjadi cara penularan virus Corona paling mudah ke wilayah-wilayah yang sebelumnya masih terkendali.

Baca Juga: Negara Ini Tak Lagi Temukan Kasus Baru Virus Corona dan Tak Ada Warga yang Meninggal karena Covid-19, Ternyata Ini 5 Resep Jitu Pemerintahnya!

Kebijakan Jokowi dalam menanggulangi penularan penyakit ini termasuk dengan lockdown di beberapa wilayah.

Kebijakannya diikuti dengan darurat sipil pada Selasa dan meminta Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB).

Ia juga memberi subsidi listrik gratis dan bantuan sosial bagi rakyat kecil agar tetap di rumah.

shutterstock

(Ilustrasi) Bak Skenario Kasus Covid-19 di China dan Italia, Kontroversi Jokowi Cabut Larangan Mudik Tuai Kekhawatiran Peneliti: Jumat Kematian Bakal Meningkat Drastis!

Baca Juga: Nasib Pilu, Satu Keluarga Jadi Bulan-bulanan Warga Lantaran sang Ayah Positif Corona, Tak Tahan dengan Teror para Tetangga, Istri Korban Nekat Ancam Bakar Rumah Sendiri!

Terkait mudik, ia hanya meminta para warga tetap berada di ibukota agar membatasi pergerakan mereka.

Jokowi juga peringatkan pemerintah daerah agar tidak membuat peraturan sendiri, serta ikuti kebijakan dari pemerintah pusat.

Banyak pihak merasa kebijakan ini membingungkan masyarakat.

Baca Juga: Donasi Virus Corona, Tamara Bleszynski Dinyinyiri Netizen hingga Kuak Soal Tsunami Aceh Bawa-Bawa Teuku Rafli sang Mantan Suami yang Tajir-melintir, Kini Beristri Wanita Muda nan Cantik

Sebab, pemerintah tidak berbicara dalam satu suara.

Peneliti dari Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan menggambarkan yang dilakukan Jokowi sebagai "penanganan menengah".

Dari hasil analisisnya, Iwan menggambarkan jumlah pasien meninggal minimal 48 ribu warga.

Baca Juga: Virus Corona Meluas ke Banyak Negara, Ahli Spiritual Ini Ungkap Ada Campur Tangan Mahluk Astral yang Ikut Menyebarkannya: Dibawa Sosok Jin Negatif

Namun dalam kasus terburuk tanpa batasan pergerakan, pasien yang meninggal bisa capai 240 ribu warga.

"Kami harap tidak akan tercapai jumlah kematian sebanyak itu," ujarnya.

"Pemerintah perlu lakukan lebih banyak langkah lagi, lebih intensif!"

Baca Juga: Bebaskan 30.000 Napi di Tengah Wabah Corona yang Bikin Geger, Cuitan Menkopolhukam Mahfud MD: Masyarakat Harap Tenang, yang Dibebaskan Bukan Koruptor, Teroris, dan Bandar Narkoba

Ilmuwan lain juga katakan, kebijakan Jokowi juga tidak akan menghalangi orang-orang untuk menyebarkan virus tersebut ke daerah-daerah lain.

MUI juga mengatakan pada Jumat jika mudik telah diharamkan karena dapat menyebarkan virus berbahaya.

Namun fatwa tersebut dibuat setelah MUI didesak wakil presiden Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Bak Mukjizat, Pasien Tertua Usia 99 Tahun Ini Sembuh dari Virus Corona, Keluarga Beberkan Setiap Hari sang Nenek Harus Menyantap Buah Ini dan Seporsi Makanan Lezat!

Minggu lalu, pemerintah daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah telah memerintahkan pekerja migran tidak tinggalkan Jakarta.

Juga, pekerja di luar negeri tidak diperbolehkan pulang.

Lebih dari 100 ribu warga telah kembali ke Jawa Barat minggu ini, sementara 218 ribu warga telah pulang ke Jawa Tengah.

Baca Juga: Waspada! Ditemukan Gejala Lain dari Covid-19, Mata Merah dan Berair Sering Terjadi pada Pasien Positif Virus Corona, Dokter Spesialis Angkat Bicara!

Mereka pulang dalam keadaan telah kehilangan pekerjaan dan putus asa.

Ganjar Pranowo menyebut harus ada kuota jumlah penumpang di transportasi umum sehingga jumlah pemudik dapat dikendalikan.

Sementara Ridwan Kamil mengatakan jumlah infeksi Covid-19 dapat lebih tinggi dari data yang ada dan penyakitnya dapat menyebar ke mana-mana.

Baca Juga: Seluruh Dunia Geger dengan Merebaknya Virus Corona, 18 Negara Ini Aman Sentosa karena Diketahui Belum Ditemukan Kasus Covid-19 bak Tempat Teraman di Muka Bumi!

Ia mendesak rapid test untuk semakin digalakkan agar semakin jelas diketahui virus telah menyebar ke mana saja.

Skenario terburuk, dijelaskan oleh Iwan dari UI, adalah jika para migran menyebarkan virus ke desa-desa Indonesia, rumah sakit lokal akan kewalahan karena mereka tidak memiliki ventilator yang memadai atau kemampuan perawatan yang intensif.

Oleh sebab itu, ia sebut jumlah kematian akan meningkat drastis seperti yang terjadi di Italia.

Baca Juga: Angin Segar untuk Warga Jakarta, Pria Ini Temukan Minuman yang Terbuat dari Biji Salak yang Dianggap Mampu Tangkal Virus Corona, Cara Meraciknya Sederhana, Bisa Pakai Dapur Sendiri!

Ada juga yang menganggap langkah Jokowi tidak lakukan karantina total adalah menghindari yang terjadi di India.

Di India, lockdown 3 minggu membuat rantai suplai makanan terhambat dan jutaan pekerja migran kehilangan pekerjaan mereka dan bahkan harus pulang kampung berjalan kaki.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul Perbolehkan Mudik Lebaran, Kebijakan Jokowi Membuat Pihak Internasional Geger Setelah Jumlah Kematian Melonjak Sampai 181 Pasien, Tertinggi Se-Asia di Luar China

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : intisari online

Baca Lainnya