Corona Capai Lebih dari 1000 Kasus, Ilmuan Matematika Ini Gunakan Rumus Khusus Hitung Skenario Terburuk Covid-19, Ada Peluang 50 Persen Populasi Jakarta Terinfeksi

Sabtu, 28 Maret 2020 | 13:00
Kompas TV - shutterstock

Corona Capai Lebih dari 1000 Kasus, Ilmuan Matematika Ini Gunakan Rumus Khusus Hitung Skenario Terburuk Covid-19, Ada Peluang 50 Persen Populasi Jakarta Terinfeksi

GridStar.ID - Kini, kasus virus corona di Indonesia sudah mencapai lebih dari 1000 jiwa.

Melihat situasi tersebut, ilmuan matematika terapan University of Essex, Inggris, Hadi Susanto menghitung skenario terburuk virus corona di Indonesia.

Skenario terburuk wabah covid-19 ini disampaikan oleh Hadi Susanto melalui sambungan telepon, Sapa Indonesia Malam Kompas TV edisi Kamis, (27/03).

Baca Juga: Kabar Baik! Wakil Wali Kota Bandung Dinyatakan Sembuh Corona, Yana Mulyana Beberkan Caranya Bisa Selamat dari Infeksi Covid-19 Meski Pengobatannya Berat

Pada tayangan ini, Hadi membeberkan perhitungannya dengan hasil kemungkinan 50 persen warga Jakarta terinfeksi covid-19.

"Pernyataan Anda dikutip oleh sejumlah media baik di Indonesia maupun di luar negeri menyatakan bahwa kalau kemudian diambil sampel populasi Jakarta sekitar 10 juta bisa jadi pada Worst Scenario atau skenario terburuk, 50 persen dari populasi dapat terinfeksi dalam 50 hari setelah kasus pertama diumumkan presiden, 2 Maret yang lalu."

"Hitungannya bagaimana dan dari mana?," tanya presenter awalnya.

Baca Juga: Jadi Pahlawan di Garis Terdepan Hadapi Virus Corona, Seorang Perawat Pilih Akhiri Hidupnya Usai Dinyatakan Positif Terjangkit Covid-19

Hadi lantas menjawab bahwa perhitungan dalam Matematika itu banyak versinya.

"Kalau perhitungan dalam Matematika sebenarnya ada banyak versinya."

"Kalaupun orang itu menggunakan model yang sama itu juga bergantung dari parameter yang dipakai," ujar Hadi.

Baca Juga: Teraman Sedunia Meski Wabah Virus Corona Jadi Momok di Sejumlah Negara, Wilayah Ini bak Kebal Tak Bisa Dimasuki Covid-19!

Hadi mengatakan dirinya menggunakan model SGR yang dibagi dalam tiga kelompok.

"Saya itu menggunakan model yang namanya itu SGR atau speer model."

"Jadi diasumsikan orang itu bisa dikelompokkan dalam tiga golongan, orang sehat yang punya potensi terkena infeksi, kelompok orang yang terifeksi, dan kelompok orang yang sembuh atau meninggal," jelasnya.

Baca Juga: Tembus Angka 1.046, Ini Data Terbaru Pasien Virus Corona di Indonesia dan Persebaran Daerahnya DKI Jakarta hingga Papua Barat

Dengan model tersebut Hadi mengatakan bahwa puncak darivirus corona diperkirakan akan terjadi pada akhir April.

Yaitu dua bulan setelah kasus pertama muncul pada 2 Maret 2020.

"Menggunakan model ini saya menghitung kalau seandainya tiap orang punya atau akan menginfeksi dua orang lain hingga terus bertambah begitu dan jika ada asumsi masa inkubasinya berapa lama dia sakit sampai sembuh, nah itu saya dapatnya sekitar dua bulan itu," ucap Hadi.

Baca Juga: Memilukan, Seorang Perawat Menangis Sejadi-jadinya saat Bertugas Merawat Dua Pasien yang Positif Virus Corona, Ternyata karena Hal Gila Ini!

Mendengar penjelasan tersebut, pembawa acara lantas mencoba memastikan kemungkinan bulan puncak kasus.

"Jadi menurut perhitungan Anda, kemungkinan besar puncaknya akan 50 persen populasi, ini pakai Jakarta saja ini dapat terinfeksi dalam 50 hari, artinya ini sekitar bulan April ya pak," tanya sang presenter.

Hadi membenarkan pertanyaan sang reporter.

Baca Juga: Bakal Ada Wacana Mudik Dilarang, Ma'ruf Amin Imbau Silaturahmi Pakai Cara Ini di Tengah Wabah Covid-19: Melihat Bahayanya Sangat Mungkin Terjadi

Ia lantas menyebutkan bahwa perhitungan matematika itu ada asumsi yang dipakai.

"Atau akhir April, itu ada asumsinya. Kalau di Matematika itu sebetulnya kita tidak bisa langsung berbicara proyeksi atau prediksinya, jadi ada asumsi yang dipakai."

"Nah asumsi ini yang kadang suka tidak diperhatikan," ungkapnya.

Baca Juga: Harapan Baru, Ternyata Tak Semua Orang Bisa Tertular Virus Corona karena Kebal, Begini Cara Tes untuk Mengetahuinya!

Ia memprediksi separuh populasi Jakarta bisa terkena apabila asumsinya adalah masyarakat tidak merubah perilakunya.

Jika memang masyarakat masih tetap berinteraksi dan berkumpul seperti biasa maka skenario terburuk tersebut bisa saja terjadi.

Namun, jika masyarakat sudah mengubah perilakunya untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari interaksi, maka hasil yang didapat bisa berubah.

Baca Juga: Berjuang Bersama sang Istri di Rumah Sakit, Perawat Ini Curhat Harus Mandi Besar Usai Pulang dari Rumah Sakit Tangani Pasien Corona, hingga Terpaksa Hidup Terpisah dengan Anak-Anak

"Jadi misalkan saya asumsikan bahwa sejak awal Maret atau akhir Februari itu seandainya tidak ada perubahan perilaku, seseorang masih berinteraksi seperti biasa, terus masih berkumpul, jadi ini asumsi pentingnya."

"Seandainya asumsi ini tidak dipenuhi maka prediksi saya atau proyeksi yang saya buat itu tidak berlaku lagi," tuturnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ilmuan Matematika Terapan Hitung Skenario Terburuk Virus Corona: 50 Persen Populasi Jakarta Terkena

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : tribunwow

Baca Lainnya