Terobosan Baru Cegah Penyebaran Covid-19, Bupati Purbalingga Wajibkan ODP Pakai Gelang Identitas, Dikenakan Denda Rp 500 Ribu Jika Nekat Melepaskannya!

Sabtu, 28 Maret 2020 | 14:00
Kompas Daerah

Cegah Penyebaran Covid-19, Bupati Purbalingga Wajibkan Para ODP Memakai Gelang Identitas, Dikenakan Denda Rp 500 Ribu Bagi yang Melepasnya

GridStar.ID- Di tengah pandemi virus corona di Indonesia, para Pemerintah Daerah berusaha mengupayakan apa pun untuk mencegah daerahnya terkena ledakan kasus covid-19

Beberapa daerah seperti Tegal,dan Surabayatelah melakukan sistemlockdown.

Ternyata kebijakan berbeda diberlakukan di Kabupaten Purbalingga.

Baca Juga: Fakta Baru, Lidah Bisa Deteksi Virus Corona dengan Memperhatikan Ciri-cirinya, Begini Penjelasan Para Ahli!

Bupati Purbalingga, Jawa Tengah Dyah Hayuning Pratiwi membuat kebijakan tegas untuk mengantisipasi penularan virus corona di wilayahnya.

Salah satu kebijakan yang diambil adalah dengan menandai setiap pemudik yang datang ke Purbalingga dengan gelang identitas.

Gelang tersebut harus dipakai oleh setiap pemudik atau warga luar kota yang datang ke Purbalingga selama 14 hari.

Baca Juga: Kabar Baik! Wakil Wali Kota Bandung Dinyatakan Sembuh Corona, Yana Mulyana Beberkan Caranya Bisa Selamat dari Infeksi Covid-19 Meski Pengobatannya Berat

Pasalnya, seluruh pendatang yang masuk tersebut akan berstatus sebagai ODP dan wajib karantina mandiri selama 14 hari.

"Jadi seluruh masyarakat Purbalingga ikut mengawasi, jika melihat ada orang memakai gelang seperti ini, maka harus dipastikan orang tersebut melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari," ujarnya.

Dia menegaskan, gelang tersebut tidak boleh dilepas selama masa karantina dan akan ada sanksi khusus apabila gelang tersebut dilepas oleh penggunanya.

Baca Juga: Jadi Pahlawan di Garis Terdepan Hadapi Virus Corona, Seorang Perawat Pilih Akhiri Hidupnya Usai Dinyatakan Positif Terjangkit Covid-19

"Ada denda Rp 500.000 jika ODP ketahuan melepas gelangnya, mulai malam ini kami akan bentuk Posko Gugus Tugas Covid-19 di tingkat Kecamatan bahkan nanti sampai tingkat desa untuk bergerak bareng-bareng mengawasi," ucapnya.

Dyah mengatakan, selain kebijakan pemasangan gelang, untuk mengantisipasi penularan virus corona di wilayahnya, Pemkab Purbalingga memperketat keamanan dengan membentuk Posko Gugus Tugas Covid-19 di lima titik perbatasan wilayah.

Kebijakan ini diambil karena adanya mobilisasi pemudik yang terus berdatangan dari luar kota.

Baca Juga: Bukan Main-Main Jika Berencana Hamil di Tengah Wabah Virus Corona, Menurut Dokter Ini 4 Hal yang Harus Dipertimbangkan!

"Petugas akan menyemprotkan disinfektan kepada semua kendaraan yang masuk dari luar kota.

Termasuk mendata terhadap penumpang yang mudik ke Kabupaten Purbalingga," katanya dalam pesan WhatsApp, Jumat (27/03).

Hingga Jumat (27/03), kata dia, total ODP di Purbalingga sebanyak 968 orang.

Baca Juga: Teraman Sedunia Meski Wabah Virus Corona Jadi Momok di Sejumlah Negara, Wilayah Ini bak Kebal Tak Bisa Dimasuki Covid-19!

Sementara itu, terdapat 41 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di mana lima dinyatakan positif dan lima dinyatakan negatif, sisanya masih menunggu hasil swab dari Jakarta dan Yogyakarta.

60 Ribu Pemudik Pulang ke Jawa Tengah

Puluhan ribu pemudik dari sejumlah kota besar di Pulau Jawa pulang kampung ke Jawa Tengah selama periode kritis virus corona.

Baca Juga: Jadi Pahlawan di Garis Terdepan Hadapi Virus Corona, Seorang Perawat Pilih Akhiri Hidupnya Usai Dinyatakan Positif Terjangkit Covid-19

Dari data yang diperoleh aparat kepolisian, ada sekitar 60 ribu warga yang pulang kampung dini akibat wabah virus corona yang terjadi di sejumlah kota di Indonesia.

Dari total 60 ribu pemudik dini, paling banyak berada di wilayah Wonogiri.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol Subandriya mengatakan telah mengintruksikan kepada anggotanya untuk proaktif menangkal persebaran virus Covid-19.

Baca Juga: Ketiban Karma! Seorang Pria Asyik Liburan Sama Selingkuhan hingga Rela Dustai Istri Sah, Pulang-Pulang Positif Virus Corona Bareng Wanita Simpanannya

"Kita bekerja sama dengan Kesehatan, Kepala Terminal, Perhubungan, dan BPBD, agar para pendatang atau pemudik yang pulang kampung steril serta terbebas dari virus tersebut," jelasnya, Jumat (27/03) di Terminal Bawen saat sosialisasi kepada para penumpang bus.

Subandriya mengungkapkan, penumpang yang turun di setiap terminal di wilayah Jateng, akan disemprot disinfektan, diharuskan cuci tangan, serta menjalani senam untuk meningkatkan imunitas.

Selanjutnya, mereka didata, mulai dari nama, alamat, titik keberangkatan dan titik turun, serta nomor handphone.

Baca Juga: Sudah Mulai Jinakkan Virus Corona, China Kecolongan Ada Infeksi Covid-19 Lewat Transmisi Lokal Lagi, kok Bisa?

"Setelah ada data, mereka juga akan dipantau oleh Bhabinkamtibmas serta Babinsa," jelasnya.

Dikatakan, kebanyakan penumpang yang turun dari Jakarta dan Jawa Barat.

"Daerah-daerah tersebut termasuk zona merah. Ini kita harus antisipasi.

Baca Juga: Tembus Angka 1.046, Ini Data Terbaru Pasien Virus Corona di Indonesia dan Persebaran Daerahnya DKI Jakarta hingga Papua Barat

Tadi saya tanya penumpang yang turun, mereka pulang kampung karena di Jakarta saat ini susah cari makan, sekaligus persiapan Lebaran makanya sekalian pulang kampung," paparnya.

Subandriya juga menyinggung Operasi Ketupat 2020.

Menurutnya, ada wacana pembatasan agar para pemudik tidak pulang kampung terlebih dulu sampai wabah mereda.

Baca Juga: Memilukan, Seorang Perawat Menangis Sejadi-jadinya saat Bertugas Merawat Dua Pasien yang Positif Virus Corona, Ternyata karena Hal Gila Ini!

"Karena virus ini kan tidak mengenal pangkat, jabatan, atau pekerjaan.

Siapa yang tidak kuat akan terkena, kami berharap pemudik juga menahan diri, daripada pulang kampung malah bawa bencana," tegasnya.

Sementara, salah seorang penumpang asal Jakarta yang turun di Terminal Bawen, Kartino menyampaikan terima kasih karena mendapat penyemprotan disinfektan.

Baca Juga: Harapan Baru, Ternyata Tak Semua Orang Bisa Tertular Virus Corona karena Kebal, Begini Cara Tes untuk Mengetahuinya!

"Takut juga kalau lama-lama di Jakarta karena kondisinya baru seperti ini.

Biar keluarga tidak khawatir, saya pilih pulang kampung," ungkapnya.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul "Bupati Purbalingga Wajibkan Pemudik Pakai Gelang Identitas, Didenda Rp 500 Ribu Jika Melepasnya"

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : TribunJogja.com

Baca Lainnya