Pejabat Daerah Ini Terlihat Tegas Bukan Main Bakal Terapkan Local Lockdown, Alasan Wali Kota Tegal Menyayat Hati: Saya Lebih Baik di Benci Warga daripada Maut Menjemput Mereka!

Jumat, 27 Maret 2020 | 09:30
Kompas.com - Shuttershock

Pejabat Daerah Ini Terlihat Tegas Bukan Main Bakal Terapkan Local Lockdown, Alasan Wali Kota Tegal Menyayat Hati: Saya Lebih Baik di Benci Warga daripada Maut Menjemput Mereka!

GridStar.ID -Keputusan berani dan berisiko diterapkan oleh pejabat daerah satu ini.

Pandemi virus covid-19 mulai menggerogoti daerahnya.

Tak mau berdiam diri, Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Dedy Yon Supriyono bakal menerapkan kebijakan local lockdown.

Baca Juga: Besar Hati, Relawan Uji Coba Vaksin Beberkan Apa yang Terjadi Setelah Tubuhnya Disuntik: Saya Merasa Bisa Tanggung Beban Ini!

Hal ini dimaksudkan menutup akses keluar masuk kota selama 4 bulan ke depan.

"Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil. Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," kata Dedy, saat konferensi pers terkait satu warganya yang positif corona, di Balai Kota Tegal, Rabu (25/03).

Dedy mengatakan, pihaknya akan menutup akses masuk ke Kota Bahari itu dengan beton movable concrete barrier (MBC) mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.

Baca Juga: Gembar-Gembor Tes Corona untuk 575 Anggota DPR dan Keluarga, Deddy Corbuzier Berikan Pesan Menohok untuk Masyarakat Indonesia

Akses masuk tidak lagi ditutup menggunakan water barrier yang sudah diterapkan sebelumnya hanya di sejumlah titik.

"Termasuk seluruh wilayah perbatasan akan kita tutup, tidak pakai water barrier namun MBC beton. Yang dibuka hanya jalan provinsi dan jalan nasional," kata Dedy.

Menurut Dedy, alasan untuk melakukan penutupan akses yang ia sebut sebagai local lockdown penuh, adalah untuk mencegah penyebaran corona masuk ke Kota Tegal.

Baca Juga: Kesal Terus Disalahkan karena Berlibur ke Swiss di Tengah Wabah Covid-19, Krisdayanti Tunjukkan Dirinya Tetap Bekerja selayaknya Anggota DPR

Pasalnya, dengan ditemukannya pasien positif corona, maka Kota Tegal sudah masuk zona merah darurat corona.

"Keputusan ini dilematis, namun warga harus bisa memahami, karena ini untuk kebaikan kita semua," kata Dedy.

Dedy mengaku kebijakan tersebut akan menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Khususnya masyarakat berpenghasilan rendah seperti pedagang yang terdampak penutupan jalan.

Baca Juga: Lakukan Sebelum Terlambat! Ini Alasan Kenapa Kita Harus Hindari Konsumsi Gula Berlebihan Terutama di Masa Pandemi Virus Corona

Untuk mengatasi hal itu, Dedy menyatakan Pemkot Tegal melalui Dinas Sosial akan memberikan bantuan sosial khususnya bagi masyarakat kecil atau miskin.

"Saya pribadi termasuk seluruh anggota legislatif agar bersama-sama dengan kesadaran untuk inisiatif secara pribadi membantu mengumpulkan dana," kata Dedy.

Dedy mengatakan, selain menutup akses masuk ke dalam kota, juga menutup akses ke sejumlah titik keramaian seperti alun-alun, dan tempat keramaiannya lainnya.

Baca Juga: Berhubungan Intim Ternyata Bisa Membantu Melawan Virus Corona karena Tingkatkan Hal Ini, Begini Penjelasan Menurut Para Ahli!

Dedy mengatakan, selain menutup akses masuk ke dalam kota, juga menutup akses ke sejumlah titik keramaian seperti alun-alun, dan tempat keramaiannya lainnya.

"Pemblokiran jalan, dan pemadaman lampu jalan protokol seluruh kota di malam hari akan diberlakukan misal di jam banyak masyarakat masih berkumpul," kata Dedy.

Sementara hingga Kamis (26/03) Dinas Kesehatan Kota Tegal mencatat ada 41 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 13 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit Kota Tegal, 1 orang PDP meninggal dunia, dan 1 positif Covid-19. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tegal Terapkan "Local Lockdown", Wali Kota: Lebih Baik Saya Dibenci Warga Daripada...

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber kompas