Mengharukan, Seorang Pemuka Agama Berusia 72 Tahun Rela Meninggal Dunia Akibat Virus Corona, Demi Rasa Kemanusiaan sang Kakek Berikan Ventilator pada Pasien Muda Covid-19

Jumat, 27 Maret 2020 | 08:30
Twitter @JamesMartinSJ

Seorang Pendeta Berusia 72 Tahun Rela Meninggal Dunia Akibat Virus Corona, Demi Rasa Kemanusiaan sang Kakek Berikan Ventilator pada Pasien Muda Covid-19

GridStar.ID - Virus corona mewabah di seluruh dunia, tak terkecuali Italia.

Seorang pendeta di Italia meninggal dunia setelah menyerahkan ventilatornya kepada pasien lain yang lebih muda, ungkap media lokal yang dilansir USA Today.

Don Giuseppe Berardelli (72) adalah kepala pendeta di Casnigo, kota di bagian utara Italia berjarak 50 mil dari Milan.

Baca Juga: Lakukan Sebelum Terlambat! Ini Alasan Kenapa Kita Harus Hindari Konsumsi Gula Berlebihan Terutama di Masa Pandemi Virus Corona

Melansir Tribunnews.com, menurut portal berita Prima Bergamo, Berardelli meninggal dunia antara tanggal 15-16 Maret 2020.

Informasi ini didapat dari akun Twitter @James Martin, SJ.

"Fr. Giuseppe Berardelli, berusia 72 tahun, serahkan Ventilator pada pasien muda, pendeta di Italia meninggal akibat corona," tulisnya.

Baca Juga: Karena Virus Corona, Titi Kamal Harus Tinggal Terpisah dengan Kedua Anaknya dan Tahan Rindu: Jangan Deket Mama Dulu

Ia dirawat di rumah sakit di Lovere.

Petugas medis berkata pada media lokal Araberara, Berardelli dibelikan ventilator oleh anggota jemaah gerejanya.

Twitter @lauraingalli

Seorang Pendeta Berusia 72 Tahun Rela Meninggal Dunia Akibat Virus Corona, Demi Rasa Kemanusiaan sang Kakek Berikan Ventilator pada Pasien Muda Covid-19

Namun Berardelli menolak menggunakannya dan memberikan ventilator itu pada pasien lain yang lebih muda.

Baca Juga: Bikin Napas Lega, Presiden Joko Widodo Umumkan Masyarakat yang Miliki Kredit Kendaraan atau Usaha, Cicilannya Ditangguhkan 1 Tahun Akibat Pandemi Corona yang Rugikan Masyarakat

Karena adanya lockdown, maka tidak ada upacara pemakaman untuk Berardelli.

Namun, orang-orang di kotanya bertepuk tangan ramai-ramai dari balkon mereka.

Terbatasnya ventilator di Italia menjadi masalah serius.

Baca Juga: Sudah Menghindari Pertemuan Publik Selama Beberapa Minggu, Pangeran Charles Dikabarkan Positif Virus Corona

Dokter bahkan harus memilih pasien mana yang harus mereka selamatkan.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, seorang dokter asal Israel yang kini bekerja di rumah sakit Italia berkata staf medis tak lagi bisa memberikan ventilator kepada pasien yang berusia 60 tahun ke atas.

Dr Gal Peleg, yang bekerja di Parma, berkata mesin pernapasan buatan itu begitu terbatas sehingga penggunaannya harus dibatasi.

Baca Juga: Berhubungan Intim Ternyata Bisa Membantu Melawan Virus Corona karena Tingkatkan Hal Ini, Begini Penjelasan Menurut Para Ahli!

Dr Peleg mengatakan departemennya memastikan pasien virus corona yang sakit parah bisa mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya.

Meskipun ada aturan karantina yang ketat, dilansir N12 mengabarkan via Daily Mail (22/03). (*)

Editor : Hinggar

Sumber : Daily Mail, Tribunnews.com

Baca Lainnya