Anak-anak Lebih Jarang Terinfeksi Virus Corona Daripada Orang Dewasa, Penemuan Ini Buat Ilmuwan Bingung! Kenapa?

Rabu, 25 Maret 2020 | 11:20
AFP

Children wearing face masks cross a road during a Lunar New Year of the Rat public holiday in Hong Kong on January 27, 2020, as a preventative measure following a coronavirus outbreak which began in the Chinese city of Wuhan. (Photo by Anthony WALLACE / AFP) (Photo by ANTHONY WALLACE/AFP via Getty I

GridStar.ID - Virus corona kini telah menyebar di berbagai negara di dunia termasuk Indonesia.

Ratusan ribu orang tertular virus ini dan ribuan orang lainnya meninggal dunia.

Dari sekian banyak orang terinfeksi, mereka yang berusia lansia yang lebih mudah terpapar virus corona.

Baca Juga: Krisdayanti Diserang Warganet Karena Liburan ke Luar Negeri di Tengah Virus Corona, Raul Lemos Langsung Pasang Badan: Sayalah Pihak yang Disalahkan!

Dikutip dari Kompas.com, statistik awal dari penelitian dengan 72.000 pasien di China yang terinfeksi virus, orang dewasa yang lebih tua dan memiliki riwayat penyakit jantung memiliki risiko yang lebih tinggi.

Menurut penelitian The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dari 44.700 infeksi yang dikonfirmasi melalui tes laboratorium pada pertengahan Februari, lebih dari 80 persen setidaknya berusia 60 tahun, dengan separuh berusia lebih dari 70 tahun.

Hal yang sama juga terjadi di Italia yang kini memiliki tingkat kematian tertinggi karena virus corona.Beberapa di antaranya memiliki masalah jantung.

Baca Juga: Pasien Pertama yang Terdeteksi Covid-19 Ungkap 16 Hari Berjuang Lawan Virus Corona, Beberkan Hilang Selera Akibat Demam 40 Drajat hingga Mau Tak Mau Terpaksa Lakukan Hal Ini di Rumah Sakit Jika Ingin Nyawanya Selamat!

Pasien laki-laki dalam penelitian di China lebih cenderung meninggal daripada perempuan dengan selisih hampir 3 banding 2.

Satu temuan yang mengejutkan dari penelitian Cina adalah hampir tidak adanya kasus di antara anak-anak.

Bagaimana dengan anak-anak?

Baca Juga: Mantan Istri Caesar YKS, Indadari Suspect Corona, Perempuan Bercadar Ini Semprot Pesantren Pakai Disinfektan, Niat Hati Beli Alat Tes Covid-19 Tapi Harganya Bikin Bola Mata Keluar!

Diketahui kelompok usia 10-19 tahun terdiri dari satu persen infeksi dan satu kematian.

Anak di bawah 10 tahun mencapai kurang dari satu persen tanpa kematian.

"Kami masih berusaha untuk menutupi kekurangan kasus di antara mereka yang berusia di bawah 20," kata Cecile Viboud, seorang ahli epidemiologi di Pusat Internasional Nasional Institut Kesehatan AS Fogarty, kepada AFP dalam sebuah wawancara.

Baca Juga: Hanya 2 Pasien Tak Selamat, Taiwan Tekan Angka Pandemi Corona dengan Gotong-royong Pemerintah dan Warga, Sampai Produksi 10 Ribu Masker per Hari!

Mengejutkan bahwa infeksi pada orang-orang yang sangat muda sangat rendah, padahal anak-anak dinilai menjadi yang paling terpukul oleh hampir semua infeksi pernapasan, apakah virus atau bakteri.

David Fisman, seorang ahli epidemiologi di Universitas Toronto, juga bingung dengan kondisi tersebut.

"Ini penting, mungkin anak-anak tidak diuji karena mereka memiliki gejala ringan," katanya.

Baca Juga: Covid-19 Disebut Kejadian Luar Biasa Bagi Dunia, Ini Tuntunan Doa Agar Terhindar dari Berbagai Wabah Termasuk Virus Corona

Penjelasan lain yang mungkin adalah bahwa anak-anak di China keluar dari sekolah untuk liburan tahun baru di bulan ketika virus mulai menyebar secara luas pada bulan Januari.

"Tetapi anak-anak kecil masih tinggal di rumah di mana mereka dapat terinfeksi oleh orang tua mereka," kata Viboud.

Hal ini juga terjadi pada infeksi SARS yang sempat merebak beberapa tahun yang lalu.

Baca Juga: HOAX: Mandi dengan Air Hangat dan Semprotkan Uap Panas Pengering Rambut Bisa Membunuh Virus Corona pada Tubuh? Dokter Ahli Buka Suara!

Tingkat infeksi yang lebih rendah di antara kelompok usia termuda juga terlihat selama SARS 2002-2003, tetapi kurang mendapatkan perhatian.

SARS, yang juga merupakan coronavirus, menyebar di Provinsi Guangdong dan menewaskan 774 orang dari 8.096 yang terinfeksi.

Kematian 34 tahun dokter Wuhan Li Wenliang pada awal Februari, bersama dengan beberapa petugas kesehatan di usia dua puluhan memicu spekulasi bahwa mereka telah meninggal karena paparan berulang, atau bahkan kelelahan.

Baca Juga: Jalani Persalinan di Tengah Wabah Virus Corona, Adik Olla Ramlan Harus Rela Melahirkan Tanpa Didampingi Suami, Cythia Ramlan: Ruang Tunggu Sepi, Tak Ada Keluarga yang Menunggu

"Alasan yang lebih mungkin mengapa dokter muda terinfeksi adalah karena mereka beroperasi di luar tingkat keahlian dan pelatihan mereka," ujar John Nichols, seorang profesor di departemen patologi di Universitas Hong Kong seperti diberitakan AFP. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulVirus Corona Menginfeksi 86.986 Orang, Siapa yang Paling Berisiko Meninggal?

Tag

Editor : Hinggar

Sumber Kompas.com