Imbas dari Malaysia yang Lakukan Lockdown Rakyat Kecil Kelaparan, WHO Ungkap Cara Lain Atasi Penyebaran Virus Corona Dibandingkan Harus Lockdown

Senin, 23 Maret 2020 | 17:50
sosok.id

tukang becak di Malaysia kelaparan dampak dari lockdown

GridStar.ID - Pemerintah Malaysia baru saja mengeluarkan keputusannya untuk melakukan lockdown setelah merebaknya virus corona yang terjadi di seluruh dunia.

Diketahui sebanyak 500 orang warga Malaysia dinyatakan positif corona dan menyebabkan pemerintah mengambil keputusan tersebut.

Namun siapa sangka hal ini memberikan imbas lain bagi warganya, terutama warga miskin yang mengais rejeki setiap hari.

Baca Juga: Sebagai Bentuk Fasilitas Kesehatan, Seluruh Anggota DPR RI dan Keluarganya akan Mendapat Tes Virus Corona Pekan Depan

Mereka tak bisa makan karena tak ada pendapatan yang masuk karena keputusan pemerintah ini.

Seperti yang dialami seorang penarik becak di Malaysia bernama RA (53) ini.

Ia mengaku terakhir mendapatkan penghasilan di hari Kamis dengan mengantar dua orang penumpang.

Baca Juga: Pulang Kampung ke Australia Saat Virus Corona Mewabah, Melaney Ricardo Khawatirkan Tyson Lynch dan Minta Doa: Semoga Tyson Bisa Kembali dan Sehat

Namun karena kebijakan dari pemerintah, ia harus menelan pil pahit tak mendapatkan penghasilan dari jasanya karena harus berdiam diri di rumah.

Bahkan RA mencoba untuk mencari makanan di kuil tetapi tak ada hasil.

"Aku telah menunggu di Dewi Kuil Rahmat, mungkin ada yang datang memberikan makanan gratis, tapi tidak ada yang datang," kata RA, dikutip dari Tribunnews yang melansir dari The Star.

Baca Juga: Setali Tiga Uang dengan Anang Hermansyah, Artis Ini Terpaksa Tutup Bisnisnya karena Wabah Corona, Hingga Harus Menelan Rugi Miliaran Rupiah

"Jika saya pulang, saya tidak punya makanan di rumah. LSM biasanya memberikan makanan sehari-hari. Saya bahkan bersepeda ke semua tempat yang biasanya menjadi lokasi pengiriman makanan, tetapi mereka telah berhenti melakukannya. Saya sangat lapar sekarang," tegas RA.

Rupanya keputusan untuk melakukan lockdown di suatu wilayah bukanlah cara yang tepat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dikutip dari Kompas.com pakar darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu (23/03) mengatakan, negara-negara di seluruh dunia tidak bisa begitu saja menerapkan lockdown untuk menghalangi virus corona.

Baca Juga: Hoax Lepas 800 Singa dan Harimau Demi Isolasi Warga, Vladimir Putin Berhasil Amankan Rusia dari Wabah Virus Corona Padahal Berbatasan dengan China, Pakai Trik Jitu Ini!

Pejabat WHO, Mike Ryan mengungkapkan ada bahaya yang didapatkan jika lockdown dilakukan.

"Bahayanya lockdown adalah, jika kita tidak menerapkan langkah kesehatan masyarakat yang kuat, ketika aturan pembatasan gerak dan lockdown dihentikan, maka bahaya penyakit akan muncul lagi," imbuh dia.

Mike Ryan menyampaikan cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus ini adalah dengan mengisolasi yang telah positif corona.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Dianggap Kuat hingga Mematikan, Ternyata Virus Corona Bisa Lenyap dengan Benda Ini!

"Yang harus kita fokuskan adalah menemukan pasien Covid-19, mereka yang memiliki virus dan mengisolasi mereka. Kemudian menemukan orang yang telah kontak dengan mereka (pasien positif Covid-19) dan mengisolasi mereka," kata Mike Ryan.

Lebih lanjut, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyarankan untuk menghindari interaksi sosial atau social distancing untuk meringankan tugas tenaga medis dan mengurangi penularan yang mungkin terjadi. (*)

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com, sosok

Baca Lainnya