GridStar.ID - Wabah virus corona yang kini menjadi momok di sejumlah negara menyebar dengan cepat.
Virus covid-19 yang kali pertama menjangkit kota Wuhan, China pada Desember 2019 lalu ini sudah menjangkit lebih dari 276.503 kasus di seluruh dunia.
Hal ini disebabkan virus yang sangat mudah menyebar dan menjangkit tubuh manusia lewat cairan.
Hal ini membuat sejumlah aktivitas berkerumun dibatalkan demi memecah rantai penyebaran covid-19.
Namun, pasangan ini justru memutuskan untuk tetap menggelar pesta pernikahan.
Melansir dari Tribun Manado, pasangan pengantin bernama Scott Maggs dan Emma Mecalf tak menyangka pesta pernikahan mereka yang digelar 6 Maret 2020 lalu berubah jadi malapetaka.
Sebab, puluhan tamu undangan terkonfirmasi terinfeksi virus Corona.
Dikutip dari laman Sydney Morning Herald, sampai saat ini ada 37 tamu positif Covid-19.
Sementara itu, Scott Maggs dan Emma Metcalf sendiri baru menjalani tes virus Corona pada Senin (16/03), dan masih belum mengetahui hasilnya.
Baca Juga: Petik Hikmah, Ini 10 Kabar Baik Soal Wabah Virus Corona yang Harus Diketahui
Pasangan pengantin itu rupanya mengetahui kabar buruk tersebut saat mereka bulan madu di Maldives.
Mereka mendapatkan kabar tak menyenangkan dari dua orang tamu di pernikahan mereka.
Dua orang tamu tersebut mengaku positif terinfeksi Covid-19.
"Ini gila. Kami berciuman dan memeluk orang sepanjang malam. Kami tidak bisa menjelaskannya, apalagi percaya," kata Maggs.
"Kami mulai merencanakan pernikahan berbulan-bulan yang lalu. Tidak ada histeria atau larangan pada tanggal 6 Maret, itu tidak ada di radar," imbuhnya.
Mags pun langsung mengonfirmasikan pada 120 tamu undangan pernikahannya.
Baca Juga: Bak Angin Segar, Joko Widodo Umumkan Kabar Baik Terkait Wabah Virus Corona: Obat Ini menyembuhkan!
Semua tamu undangan menjalani tes virus Corona dan didapati sebanyak 37 positif terinfeksi Covid-19.
Pasangan pengantin baru ini tak menyangka kejadian buruk menimpa para tamu undangan pernikahannya.
Kesedihan keduanya semakin bertambah karena kini keduanya dituduh orang-orang sebagai pihak yang tak bertanggung jawab karena tetap menggelar pernikahan saat virus corona mewabah.
"Kami harus berurusan dengan orang-orang yang menuduh kami tidak bertanggung jawab, menyalahkan kami atas virus itu," kata Metcalf. (*)