Pemerintah Pesan 5 Juta Obat Virus Corona Berupa Avigan dan Klorokuin, China Sudah Uji Klinis Perbedaan Kondisi Paru-Paru Pasien

Sabtu, 21 Maret 2020 | 20:00
shuttershock

Pemerintah Pesan 5 Juta Obat Virus Corona Berupa Avigan dan Klorokuin, China Sudah Uji Klinis Perbedaan Kondisi Paru-Paru Pasien

GridStar.ID - Beberapa waktu lalu, pemerintah mengumumkan telah memesan sebanyak 5 juta obat virus corona yang telah digunakan di China dan Jepang.

Dua obat ini merupakan Avigan dan Klorokuin yang diklaim bisa membantu proses penyembuhan pasien covid-19.

Hal ini diungkap langsung oleh Jokowi pada Jumat, (20/03).

Baca Juga: Aktor Detri Warmanto Positif Virus Corona Usai Pergi ke Arab Saudi dan Bali, Gejalanya Sepele: Pernah Ngerasa Kayak Masuk Angin Sedikit Tapi Besoknya Hilang

"Yaitu Avigan, kita telah mendatangkan 5 ribu yang akan kita coba dan dalam proses pemesanan 2 juta."

"Yang kedua klorokuin, ini kita telah siap 3 juta," tutur Presiden saat konferensi pers seperti dilansir dari Surya.co.id.

Diketahui, obat antivirus Avigan telah menunjukkan hasil positif dalam uji klinis yang melibatkan 340 penderita di Wuhan dan Shenzhen.

Baca Juga: 6 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia per Hari, Mayat Korban Virus Corona di Italia Dipasangi Masker, Keluarga Tak Boleh Melayat: Mereka Mengubur Hanya dengan Doa dari Pendeta

"Obat ini memiliki tingkat keamanan yang terbukti tinggi dan jelas efektif untuk digunakan (melawan virus corona)," ucap Zhang Xinmin, dari Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, seperti dilaporkan The Guardian, Selasa (17/03).

Obat antivirus yang dikembangkan oleh Fujifilm Toyama Chemical itu diproduksi oleh Zheijang Hisun Pharmaceutical untuk mengobati virus influenza.

obat antivirus bernama Favipiravir atau Avigan itu menunjukkan hasil positif dalam uji klinis yang melibatkan 340 orang di Wuhan dan Shenzhen.

Baca Juga: Belum Kering Makam sang Suami, Intan RJ Meradang Diterpa Isu Tak Sedap Soal Penyebab Kematian Indra Utama Akibat Virus Corona

"Obat ini memiliki tingkat keamanan yang terbukti tinggi dan jelas efektif untuk digunakan (melawan virus corona)," ucap Zhang Xinmin, dari Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, seperti dilaporkan The Guardian, Selasa (17/03).

Obat antivirus yang dikembangkan oleh Fujifilm Toyama Chemical itu diproduksi oleh Zheijang Hisun Pharmaceutical untuk mengobati virus influenza.

Kondisi paru-paru (ditunjukkan sinar-X) memperlihatkan adanya perbedaan besar antara pasien Covid-19 yang mengonsumsi Avigan dan tidak.

Baca Juga: Nyinyiri Puluhan Influencer yang Peduli Soal Virus Corona, Roy Suryo Sebut Mereka Nggak Bisa Apa-Apa, Warganet Komentari Pedas: Bapak Bisa Apa? Nilep Duit Inventaris?

Pada pasien yang mengonsumsi obat Avigan, tampak kondisi paru-paru meningkat sekitar 91 persen. Sedangkan yang tidak mengonsumsi obat Avigan, kualitas paru-paru meningkat hanya 62 persen.

Dilansir Live Science, Kamis (19/03), obat Avigan secara khusus dibuat untuk mengobati virus RNA seperti SARS-CoV-2.

SARS-CoV-2 adalah virus yang materi genetik utamanya RNA, bukan DNA.

Baca Juga: Bakal Lakukan Tes Masal, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Sebut 600.000 hingga 700.000 Orang Berisiko Tertular Berdasar Hitungan Data

Obat ini menghentikan beberapa virus dari replikasi dengan melumpuhkan enzim (zat yang menyebabkan reaksi kimia) yang disebut RNA polimerase, yang membangun RNA.

Menurut artikel yang membahas obat Avigan pada 2017 dan terbit di jurnal Proceedings of Japan Academy, Ser. B, Physical and Biological Science, tertulis bahwa tanpa adanya enzim utuh, virus tidak dapat menggandakan materi genetik secara efisien di dalam sel inang.

Meski demikian, ahli menemukan bahwa obat ini kurang efektif jika diberikan pada pasien yang memiliki gejala berat.

Di Jepang, obat Avigan memang diresepkan bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan hingga sedang. (*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : Surya Malang

Baca Lainnya