Menurut Ahli, CT Scan Ungkap Hasil Tingkat Keparahan Dada Pasien Covid-19, Virus Corona Ternyata Bereaksi Begini dalam Tubuh

Sabtu, 07 Maret 2020 | 11:00
kolase

Menurut Ahli, CT Scan Ungkap Hasil Tingkat Keparahan Dada Pasien Covid-19, Virus Corona Ternyata Bereaksi Begini dalam Tubuh

GridStar.ID - Wabah virus corona kini tengah menjadi momok tersendiri.

Pasalnya, virus Covid-19 yang awalnya berasal dari Wuhan, Cina ini penyebarannya termasuk sangat cepat.

Bahkan, baru-baru ini beredar hasil CT scan dada pasien yang terinfeksi virus.

Baca Juga: Begini Cerita Penggali Makam Pasien yang Diisolasi, Awalnya Dikira Virus Corona Ternyata Flu Babi: Waktu Itu Was-Was, Harus Selesai dalam 2 Jam

Berbagai penelitian terus dilakukan untuk mencari tahu karakter virus, hingga upaya pencegahan, penanganan, dan vaksin untuk menangkalnya.

Penelitian baru pada virus corona Covid-19, seperti dilansir Science Daily, Rabu (4/3/2020), adalah studi multi-center yang dilakukan para peneliti.

Studi ini dilakukan untuk melihat hubungan antara temuan CT dada dan kondisi klinis pneumonia Covid-19. Dalam studi tersebut ditetapkan, sebagian besar pasien dengan Covid-19 pneumonia memiliki tingkat kekeruhan Ground-glass opacities (GGO) sebesar 86,1 persen.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Pasien Positif Virus Corona Kini Dinyatakan 4 Orang, 2 Pasien Baru Miliki Riwayat Kontak Dekat dengan 2 Penderita Awal

Atau GGO campuran dan konsolidasi sebesar 64,4 persen, serta pembesaran vaskular dalam lesi sebesar 71,3 persen.

Ground-glass opacities (GGO) yakni area dengan peningkatan pelemahan dalam paru. Penelitian ini dipublikasikan dalam American Journal of Roentgenology (AJR).

Penulis utama Wei Zhao, Zheng Zhong, dan rekannya mengungkapkan lesi yang ada pada gambar CT pasien Covid-19 lebih cenderung memiliki distribusi perifer sebesar 87,1 persen.

Baca Juga: Gara-Gara Virus Corona, Warga Beringas Borong Makanan Pokok dan Masker, Aming Sentil: Bukan Corona yang Membunuh, Tapi Saudara Sendiri

Selain itu, keterlibatan timbal balik sebesar 82,2 persen dan paru-paru bagian bawah menjadi lebih dominan sebesar 54,5 persen, serta multifokal sebesar 54,5 persen.

Tim peneliti ini mengumpulkan 101 kasus pneumonia Covid-19 di empat lembaga di provinsi Hunan, China. Zhao dan Zhong membandingkan karakteristik klinis dan fitur pencitraan antara dua kelompok.

Di antaranya kelompok non-emergency atau penyakit ringan atau umum, dan emergency yakni penyakit parah atau fatal. Berdasarkan data itu, kelompok yang berusia 21-50 tahun, sebagian besar pasien (78,2 persen) mengalami demam sebagai gejala awal.

Baca Juga: Viral Foto dan Video Area Kabah dan Masjidil Haram Kosong Akibat Sterelisasi Virus Corona, Netizen Komentari Unggahan Ustaz Yusuf Mansur: Sekarang Kabah Sepi, Rumah Allah...

Hanya lima pasien yang menunjukkan penyakit yang terkait dengan wabah sejenis. Sementara pada pasien kelompok darurat yang lebih tua dari pasien pada kelompok non-emergency, tingkat penyakit yang mendasari, secara signifikan tidak jauh berbeda dari kedua kelompok itu.

Berdasarkan analisis itu, seolah menunjukkan, viral load atau kisaran jumlah partikel virus, dapat menjadi refleksi yang lebih baik dari tingkat keparahan dan tingkat pneumonia Covid-19.

Seperti dijelaskan Zhao dan Zhong, distorsi arsitektur, bronkiektasis traksi, dan efusi pleura, mungkin mencerminkan viral load dan virulensi atau tingkat patogenitas Covid-19.

Baca Juga: Guru Besar Universitas Airlangga Teliti Vaksin Pemusnah Virus Corona, Benarkah 3 Rempah yang Biasa Jadi Bumbu Masak Sehari-hari Ini Bisa Jadi Penangkalnya?

"Secara statistik kedua kelompok ini berbeda, dan itu dapat membantu kami mengidentifikasi penyakit jenis darurat," jelas keduanya.

Para penulis artikel AJR ini juga mencatat, skor keterlibatan CT dapat membantu mengevaluasi tingkat keparahan dan tingkat pneumonia Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul CT Scan Pasien Covid-19 Ini Tunjukkan Keparahan akibat Virus Corona

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya