"Pada saat itu dia sudah tidak mampu memberikan kami tempat tinggal, sudah tidak bisa memberikan kami kehidupan sehari-hari lah, pada saat itu juga dia dengan sengaja ingin meninggalkan kami," ujarnya.
"Saya tahu orang ketiga ini menanggung hidupnya Enji ya, saat kami berpisah saja untuk menghidupi Enji sendiri aja mungkin susah, apalagi hidupin saya dengan anak. Dia nggak semampu itu," imbuh Hana.
Hana juga merasa Enji tidak pernah menganggap anaknya.
"Saya sedih banget kalo Harlan ditanya, 'Harlan anak siapa?' (jawab) 'anak papi', sedangkan papinya nggak ada. Saya sedih, untuk masalah dia hubungin Harlan itu nggak ada.
Itu tidak diketahui dari rekening siapa, saya anggap dia nggak mampu kasih anak, Enji tahu persis kebutuhan Harlan, sabun bedak lebih dari sejuta, suster, susu berapa.
Dengan dia tidak kirim uang dua bulan ini, ya mungkin lagi nggak ada uang. Dengan dia tidak mencari anaknya, mendatangi anaknya, tidak memikirkan anaknya tinggal dimana, menurut saya dia laki-laki yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya. (*)