Di sisi lain, pasokan minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan pun terganggu akibat kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium yang berdampak pada berkurangnya pasokan ke Uni Eropa.
Agung mengungkapkan, tren harga minyak dunia yang masih tinggi sangat berdampak pada harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP).
Per 24 Maret 2022 saja harga ICP tercatat sebesar 114,55 dollar AS per barrel, melonjak dari rata-rata ICP di Februari 2022 yang sebesar 96,7 dollar AS per barrel.
"ICP bulan Maret 2022 masih terpantau tinggi. Sejak akhir tahun 2021, ICP memang merangkak naik, dan makin meningkat sejak akhir Februari saat konflik Ukraina dan Rusia," katanya.
Oleh sebab itu, dia menekankan, pemerintah saat ini masih terus mencermati pergerakan minyak mentah di pasar internasional, mengingat hal ini bakal berdampak pula pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Saat ini kita masih mencermati harga minyak ini, karena kalau berkepanjangan memang bebannya berat juga baik ke APBN, Pertamina dan sektor lainnya," pungkas Agung. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Minyak Tinggi, Harga Keekonomian Pertamax Bisa Tembus Rp 16.000 per Liter di April"