Oleh karena itu, para orangtua juga perlu memerhatikan apabila anak mulai menunjukkan tanda atau gejala diabetes.
Salah satunya adalah, jika anak sudah berhenti mengompol kemudian tiba-tiba kembali mengompol saat tertidur, maka mengindikasikan anak tersebut memiliki gejala diabetes melitus.
"Kalau ada tanda-tanda seperti tadi, maka sebaiknya harus ke dokter. Nanti akan dilakukan pemeriksaan kencingnya atau periksa gula darahnya," ucap Frida sambil menjelaskan gejala diabetes pada anak.
Cara mencegah diabetes pada anak
Sayangnya, diabetes melitus tipe 1 pada anak hingga saat ini belum bisa dicegah.
Menurut Frida, para dokter masih berfokus pada pengobatan diabetes dengan pemberian insulin.
"Untuk DM tipe 1 sampai saat ini kita belum bisa mencegah, tapi yang bisa kita kerjakan adalah deteksi dini. Kalau ada tanda diabetes pada anak segera datang ke dokter, jadi dokter bisa melakukan pemeriksaan yang diperlukan," terang Frida.
Sementara itu, diabetes tipe 2 pada anak sangat bisa dicegah dengan memperbaiki pola makan dan gaya hidup agar berat badan anak tidak berlebihan atau kegemukan.
"Faktor risiko untuk terjadinya DM tipe 2 pada anak dan remaja adalah obesitas dan karena tidak banyak gerak. Apalagi di era pandemi semuanya dikerjakan online, berat badan naik karena enggak gerak sama sekali," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulMatthew White Meninggal karena Diabetes, Kenapa Anak Bisa Terkena Diabetes?