"Jadi Azriel yang ngomong, Azriel seneng enggak sama tante? (dijawab) iya," kenang Anang.
"Padahal Azriel itu batu, aku bilang laki-laki anak kecil batu, itu susah ditaklukin, aku langsung boleh juga nih," tambah Anang.
Namun saat sudah mengantongi restu anak lelakinya, Anang justru malah ragu.
Ia merasa masih hidup serba kekurangan dengan statusnya yang saat itu duda dua anak.
"Tapi aku dalam hati juga waktu itu mikir, gue duda, anak dua, pekerjaan cuma pencipta lagu, nyanyi, hidup di ruko lagi, belum lunas lagi," kata Anang sambil tertawa.
"Didatangkan orang kayak Ashanty, muda, cantik, aku mikir dia mau enggak, ntar kalau ngomong enggak gimana, wah itu berantem di diri gue, gimana cara ngomongnya ya," jelasnya.
Anang sebenarnya tak masalah jika Ashanty menolaknya, namun ia takut anak-anaknya yang sudah memberi restu malah kecewa.
"Gue enggak berani, karena apa? Gue takut, gue ditolak gue okelah, laki-laki, ya udahlah so what, dunia enggak akan runtuh," tutur Anang.
"Tapi anak kecil ini gimana kalau dia (Ashanty) kurang suka, dia (anak-anak) sudah seneng, kalau terus Ashanty ngomong 'gue enggak punya kepikiran kawin sama lu,' mati gua terus gimana. (ngomong) Ini anak gue suka, 'emang gue mau nikah sama elu'," jelasnya sembari menertawakan nasib.