"Untuk apa seorang ibu hadir di pernikahan putranya? Seandainya aku bisa menjawab 'Maaf untuk apa bapak hadir' Niscaya akan kujawab dengan demikian," sambungnya.
Ghaza juga menuliskan kata-kata yang kerap didapatkan Teh Ninih selama 15 tahun menikah dari sang suami dilansir dari TribunStyle.com.
"Kamu musyrik, kamu munafik, kamu menuhankan makhluk'. Inilah kalimat pujian yang selalu kami dengar, ya selalu.
Berapa lama ya? Ya hanya sebentar. Mungkin sekitar 15 tahun. Alunan 'puji-pujian' yang memenuhi relung kami
Tak pernah kudengar sekalipun kalimat tidak, kata yang menyakitkan hari kami. Tapi ya begitulah ibuku, entah di sudut surga mana ia dilahirkan," sambungnya.
"Rasanya cukup bagiku penderitaanmu. Sudah waktunya bagimu untuk tersenyum. Sudah cukup tangisanmu. Cukup, waktunya bahagia. Meski tidak bersama-sama," imbuh Ghaza.
Tak hanya itu, Ghaza mengaku dicap durhaka.
"Anda tahu apa hasilnya? Sekarang saya dicap sombong dan anak durhaka. Ibu sata semakin dibully, dibilang gak punya iman, gak bisa ngurus anak lah dan masih banyak lagi.