Biarpun untuk makan susah, namun sekolah anaknya tetap nomer 1 bagi sang ayah.
"Ayahku pekerja keras, nomer satu sekolah, sekolah, dan sekolah," ungkap Sulis.
Saat itu, ayahnya berprofesi sebagai supir dan tukang becak.
Untuk itu, saat sekolah dirinya berjuang untuk mendapatkan beasiswa.
Ia mendapatkan beasiswa ketika masih duduk di sekolah dasar hingga bisa mengenyam pendidikan sebagai mahasiswa.
Menjadi penyanyi bukanlah cita-cita utamanya Sulis, dari kecil ia hanya memiliki hobi menyanyi saja.
Ia percaya jika kesuksesannya selama ini merupakan takdir Allah yang telah diberikan untuk dirinya.
"Allah tiba-tiba mengangkat aku dari perkampungan, dan Allah membawa aku ke Jakarta Allah mengangkat derajat keluargaku yang tadinya dihina karena tak mampu membeli TV," ungkap Sulis.
Ia percaya jika ini semua adalah hadiah yang diberikan kepada orang tuanya yang dulu berjuang mati-matian demi menghidupi Sulis beserta kakaknya.