"Vaksin ini (Pfizer dan Moderna) tampaknya bekerja sangat efektif pada wanita-wanita ini," kata salah satu peneliti, Galit Alter yang juga profesor kedokteran di Ragon Institute.
Tim peneliti juga menemukan, wanita hamil yang divaksin Covid-19 Pfizer Moderna, menurunkan antibodi pelindung ke bayi yang baru lahir.
Adapun antibodi dari vaksin yang berbasis mRNA itu diamati dan diukur dari ASI (air susu ibu) dan plasenta.
"Hampir semua ibu mendapatkan tingkat antibodi yang cukup untuk bayi mereka," kata Alter.
Guna melacak reaksi vaksin Covid-19 yang telah disuntikkan pada peserta studi ini, peneliti memasang alat V-safe dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Alter mengatakan, tidak ditemukan bukti efek samping yang banyak atau efek samping yang intens yang dialami wanita hamil dan menyusui, dibandingkan pada populasi umum yang menerima vaksin yang sama.
Baca Juga: 7 Hari Setelah Disuntik Vaksin, Bupati Sleman Positif Covid-19, Ahli Beberkan Penyebabnya Hal Ini
Dalam studi ini, Alter mengatakan, mereka menemukan tingkat antibodi IgA yang lebih tinggi pada ibu hamil yang menerima vaksin Moderna. Kemudian, jenis antibodi khusus ini dapat ditransfer lebih efisien ke bayi, untuk jangka waktu yang lebih lama.
"Ada beberapa alasan untuk berpikir bahwa memiliki tingkat kekebalan IgA yang lebih tinggi mungkin lebih melindungi," kata Alter.
Alter menegaskan, diperlukan penelitian tambahan dalam temuan ini dapat membantu menginformasikan kebijakan tentang vaksin Covid-19 untuk ibu hamil.