GridStar.ID - Akhir tahun biasanya kita menghabiskan waktu untuk liburan dengan keluarga.
Terlebih lagi di akhir tahun kita memiliki waktu libur yang cukup panjang.
Untuk mengisi liburan mungkin ada beberapa orang yang ingin berwisata di kota lain.
Namun, di tengah pandemi seperti sekarang ini kita patut waspada dengan penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Kim Hanbin Bersama Fans Jadi Relawan Membantu Orang di Tengah Covid-19
Terlebih lagi saat ini kasus Covid-19 di tanah air semakin meningkat.
Beberapa kota dan daerah yang menjadi tujuan wisata ternyata masuk dalam zona merah Covid-19.
Menurut Peta Risiko Satgas Covid-19 per 13 Desember 2020 terdapat 64 daerah berstatus zona merah di Indonesia.
Sebanyak 9 daerah di antaranya berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, Bandung, Bali, dan Jawa Timur.
Pilihan terbaik tetap di rumah
Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo mengingatkan, pilihan terbaik saat ini adalah tetap di rumah saja dan tidak bepergian.
Hal itu mengingat kasus penularan Covid-19 di Indonesia masih terbilang tinggi. Trennya juga masih mengalami peningkatan.
Meskipun demikian, di sisi lain menurutnya kebijakan terkait syarat perjalanan menggunakan rapid test antigen sudah lebih baik dibandingkan rapid test antibodi.
Namun dia juga mengatakan, lebih baik lagi jika pergerakan manusia selama masa pandemi dapat dibatasi.
"Yang terbaik, terbenar adalah pergerakan dibatasi, tidak boleh bergerak," katanya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (20/12).
Kebijakan harus jelas
Dia juga mengatakan kebijakan yang dibuat pemerintah harus ada standar atau sistem yang jelas.
Windhu menyoroti kebijakan pemerintah pusat yang mewajibkan swab antigen atau PCR, tetapi di daerah atau moda transportasi belum menerapkan sepenuhnya.
"Sistemnya harus dibuat standar. Tidak hanya kota tertentu yang menyatakan akan melakukan pemeriksaan rapid tes antigen atau PCR," tuturnya.
Windhu kerap mendapati kebijakan yang hanya diucapkan saja oleh pemda, tapi di lapangan tidak dilaksanakan.
Itu karena minimnya pengawasan, tidak ada sanksi yang jelas, dan sebagainya.
"Semua serba tanggung. Jika nanti pergerakan masih terjadi seperti ini ya saya tidak tahu apa yang akan terjadi kira-kira 2 minggu setelah liburan Nataru berakhir," kata Windhu.
Baca Juga: Sudah 24 Hari Jalani Karantina, Dinda Kanyadewi Ungkap Dirinya Sempat Terkonfirmasi Positif Covid-19
Dia menjelaskan bahwa kasus Covid-19 yang dilaporkan saat ini di angka rata-rata 7.000 kasus per hari belum menunjukkan angka sebenarnya, karena jumlah tes yang minim.
"7 ribu per hari sesungguhnya hanya puncak gunung es yang prediksi saya bisa saja sampai 5-6 kali lipat dari itu. Itu prediksi optimistik. Ada yang memprediksi kasus harian kita di atas 80.000 per hari," ujarnya.
Dia berharap pemerintah tak fokus pada ekonomi, tapi pada akar masalahnya, yaitu bagaimana menghentikan pandemi.
Zona merah
Berikut ini daftar zona merah di beberapa kota-kota tujuan wisata:
Jawa Barat:
- Bandung Barat
- Kota Bandung
DIY:
- Sleman
- Kota Yogyakarta
Bali:
- Tabanan
- Gianyar
Baca Juga: Berita Kpop, Agensi Umumkan Hasil Tes Covid-19 Member Monsta X
Jawa Timur:
- Banyuwangi
- Jember
- Kota Malang (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulWaspada, 9 Daerah Tujuan Wisata Ini Masuk dalam Zona Merah Covid-19