GridStar.ID - Penelitian terkait virus corona Covid-19 terus dilakukan di berbagai negara oleh para ilmuwan. Salah satu penelitian terbaru adalah terkait gejala Covid-19.
Dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (9/12/2020), tim dokter di Kota Jenewa, Swiss, menemukan bahwa beberapa gejala Covid-19 dapat bertahan lebih dari 6 minggu, bahkan pada pasien tanpa faktor risiko yang mendasarinya.
Penelitian itu dilakukan oleh tim dokter dan ahli epidemiologi dari Universitas Jenewa (UNIGE), Rumah Sakit Universitas Jenewa (HUG), dan Direktorat Kesehatan Umum wilayah Jenewa.
Penelitian melibatkan hampir 700 orang pasien positif Covid-19 yang tidak memerlukan rawat inap.
Gejala kelelahan hingga sesak napas
Enam minggu setelah diagnosis, 33 persen dari mereka masih dilaporkan menderita kelelahan, kehilangan penciuman atau pengecap, sesak napas, atau batuk.
Universitas Jenewa melaporkan lewat pernyataan tertulis, sejak kemunculannya pada awal 2020, Covid-19 tidak dapat diprediksi baik untuk dokter maupun individu yang terkena, mengingat variasi dan durasi gejalanya.
“Tampaknya (virus corona) berpotensi menyebabkan penyakit jangka panjang yang tidak biasa, dan istilah ' long Covid' menggambarkan penyakit pada orang yang terus melaporkan gejala beberapa minggu setelah infeksi,” kata universitas tersebut.
Di awal pandemi, para ahli epidemiologi dokter di departemen kesehatan dan kedokteran komunitas tersebut memikirkan kemungkinan 'long Covid', sehingga mereka melakukan penelitian itu.
Studi tersebut diikuti 669 orang dengan usia rata-rata 43 tahun, dengan 60 persen perempuan, 25 persen profesional perawatan kesehatan, dan 69 persen tanpa faktor risiko yang mendasari terkait komplikasi dari Covid-19.
Hasil penelitian itu, setelah 6 minggu terpapar Covid-19, pasien Covid-19 yang diteliti masih mengalami gejala sebagai berikut: