"Gue enggak ngerti maksudnya itu ngomong bagus tuh kayak gimana." jelasnya.
Luna pun akhirnya menerima apa yang dinilai jadi kekurangannya menjadi sebuah kelebihan yang tak dimiliki orang lain.
"Akhirnya gue mulai merangkul hal yang gue enggak suka sebelumnya. Dan mata adalah jendela jiwa," ungkap Luna.
(*)