"Orang-orang terdekat gue waktu itu tipe pekerja yang enggak biasa liat orang enerjik kayak gue, makanya mungkin mereka heran,” tutur Marshanda.
Lebih lanjut, Marshanda mengungkapkan bahwa keluarganya sempat memaksanya ke rumah sakit jiwa.
Bahkan ia mengaku pernah dijemput paksa saat berada di apartemen.
Namun tindakan tersebut sangat disayangkan oleh Marshanda, karena dia mengaku bisa menangani masalahnya dengan pergi kepada orang yang tepat menanganinya.
“Sebenarnya, keluarga juga tahu di 2009-2014 setiap gue berhenti minum obat, gue selalu balik sendiri ke psikiater atau psikolog, I can solve it,” terang Marshanda.
Dengan perlakuan keluarga, Marshanda mengaku sudah memaafkan apa yang dilakukan keluarga terhadap dirinya.
“Kalau gue maafin mereka, bukan soal karena gue baik sama mereka, tapi itu buat gue lepas dari belenggu yang membuat gue tertutup,” sambung Marshanda. (*)