GridStar.ID - Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio menyatakan bahwa strain mutasi virus corona yang lebih menular terdeteksi di Indonesia.
Strain mutasi yang dinamakan D614G ini juga ditemukan di negara lain seperti Malaysia.
"Dapat kami sampaikan saat ini memang sudah diidentifikasi dan sudah dilaporkan," kata Amin dilansir dari Antara, Jumat (28/08).
Terkait temuan itu, Kompas.com pun memperdalam dengan menghubungi Wakil Kepala LBM Eijkman Bidang Penelitian Fundamental, Herawati Supolo Sudoyo.
Ia mengatakan, perubahan atau mutasi pada virus SARS-CoV-2 menyebabkan virus menjadi lebih menular.
"Strain ini sangat menular (high infectivity)," kata Herawati kepada Kompas.com, Senin (31/08) sore.
Namun, sebagai catatan, transisi itu berbeda di setiap wilayah di dunia, mulai dari Eropa, Amerika Utara, Oceania, hingga Asia.
Temuan Herawati mengungkapkan, meski sudah ditemukan di Indonesia, whole genome sequencing (WGS) yang dibagikan oleh Indonesia masih sangat terbatas.
"Jumlahnya baru 22 dari beberapa lembaga, LIPI, Unpad, Unair, UGM, dan Lembaga Eijkman. Padahal, waktu masih 15 jumlahnya tanggal 31 Juli, baru satu yang ada mutasi D614G, lainnya clade L," jelasnya.