GridStar.ID - Gibran Rakabuming Raka diusung oleh PDIP maju dalam pencalonan Wali Kota Solo.Putra sulung Presiden Joko Widodo diketahui maju dalam Pilkada 2020.Kabarnya, Bobby Nasution diusung Partai Gerindra untuk maju dalam pilkada Medan untuk perebutkan kursi wali kota.
Baca Juga: Kader PKS Dicopot Jabatannya Gegara Pakai Baju Khas Pendukung Gibran, Putra Sulung Presiden Joko Widodo Langsung BereaksiTerjunnya Gibran dan Bobby ke politik disoroti oleh Rocky Gerung.Orang yang selalu memberi kritikan pada Jokowi itu menyebut sang Presiden sengaja mengorbankan keluarganya agar duduk di kursi pemerintahan.Ia juga membeberkan pola politik yang terjadi di tanah air menurutnya.
Melansir Sosok.id, "Kalau dalam agama (Islam) kemarin kan Hari Raya Kurban ya. Dalam tradisi agama, ayah mengorbankan anaknya karena perintah Tuhan.""Nah di sini ayah mengorbankan anaknya karena perintah dirinya sendiri," kata Rocky Gerung, dikutip dari Pos Kupang."Jadi ambisi si ayahnya lah yang sangat mungkin mengorbankan anaknya di Solo dan menantunya di Medan. Bukan karena perintah Tuhan," lanjutnya.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Dikabarkan Bakal Maju dalam Pemilihan Wali Kota Solo Tanpa Lawan, Rocky Gerung: Otak Kosong vs Kotak Kosong"Kita masuk ke dalam perhubungan nasib demokrasi. Jelas presiden Jokowi tiba ketika Indonesia sudah menjalankan demokrasi, yaitu kompetisi," ujar Rocky Gerung."Tapi presiden, stafnya, buzzernya, purnakawannya terus menyuarakan bahwa ini kompetisi," katanya.Alih-alih bebas berkompetisi, kata Rocky, demokrasi lebih mengedepankan untuk jangan menghalangi kompetisi bebas, dan bukan malah melibatkan kekuasaan di dalamnya.Baca Juga: Gibran Rakabuming Putra Sulung Jokowi Digadang-gadang Nyalon Wali Kota Tanpa Lawan, Rocky Gerung Komentar: Otak Kosong vs Kotak Kosong
"Prinsip demokrasi itu jangan halangi kompetisi bebas, bukan bebas berkompetisi. Menghalangi kompetisi dengan kekuasaan itu bertentangan dengan demokrasi," tegas Rocky Gerung.Tak tanggung-tanggung, Rocky menyebut Istana buta dengan pemahaman demokrasi."Terus menerus diucapkan di talkshow kan ini kompetisi. Kacau karena kehilangan akal untuk membenarkan sesuatu di depan mata kalau itu salah," tegasnya.
Baca Juga: Selama Ini Dikenal Cuek dan Datar, Gibran Rakabuming Ketahuan Lakukan Hal Ini Usai Pergoki Joko Widodo Dinyinyiri Netizen soal Kinerjanya Tangani Pandemi Covid-19 Dibandingkan dengan Negara LainPria yang dikenal vokal mengkritisi pemerintahan ini menyebut, tindakan-tindakan Jokowi saat ini sedang menenggelamkan demokrasi itu sendiri."Bangsa ini sedang ditenggelamkan oleh Presiden Jokowi dalam hal demokrasi. Udahlah kalau tenggelam secara ekonomi karena salah kebijakan.""Ada faktor yang tidak dihitung, force major. Covid tidak terduga. Tetapi demokrasi harus dihitung dengan menyediakan wahana demokrasi. sekarang wahana itu dia tutup," papar Rocky Gerung.
Diberitakan sebelumnya, majunya Gibran Rakabuming Raka digaungkan sebagai upaya Jokowi dalam membangun dinasti politik.Melansir Kompas.com, pendapat itu dikemukakan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin."Bisa dikatakan Jokowi sedang membangun dinasti politik. Mungkin mumpung sedang jadi Presiden, sedang punya kekuasaan, akhirnya dorong anaknya jadi wali kota," kata Ujang kepada Kompas.com, Sabtu (18/07).
Saat dikonfirmasi oleh wartawan, Gibran menegaskan bahwa pencalonannya tak berkaitan dengan dinasti politik.Menurutnya, publik memeiliki hak penuh untuk memilih atau tidak memilih dirinya."Jadi ya saya kan ikut kontestasi bisa menang bisa kalah, bisa dicoblos atau tidak, tidak diwajibkan memilih saya, bisa dipilih bisa tidak."
Baca Juga: Gibran Rakabuming Dikabarkan Bakal Maju dalam Pemilihan Wali Kota Solo Tanpa Lawan, Rocky Gerung: Otak Kosong vs Kotak Kosong"Ini kan kontestasi bukan penunjukkan jadi yang disebut dinasti politik itu dimananya?" ungkap Gibran beberapa waktu lalu, dikutip dari Kompas.com. (*)