"Sudah jelang puasa kemarin sebenarnya saya sudah mulai merasakan bahwa pendapatan jualan pentol itu berkurang tidak seperti biasanya,” kata Soleh.
Saat ditemui di rumah kontrakan di Jalan Usman Sadar, Kelurahan Karang Turi, Kecamatan Gresik kota, Kamis (4/6), Soleh menyebut, “Awal-awal corona mulai ramai dibicarakan orang di sini, pembeli banyak berkurang."
Selama pandemi Covid-19, pendapatan Soleh menurun drastis. Sementara dapur harus terus mengepul.
Setelah memutar otak, Soleh akhirnya menggunakan cara yang terbilang tak biasa yaitu bergaya ala disjoki (DJ).
Gerobak pentol keliling yang biasa digunakan berjualan dilengkapi dengan peralatan sound system, lengkap dengan mikrofon.
Setiap mempertontonkan aksinya, Soleh memakai nama "Sule Party 87" untuk menyapa calon pembeli.
"Sebelumnya memang sudah ada sound, tapi hanya untuk memutar musik saja. Kemudian sejak mulai agak sepi kemarin (corona), saya tambahkan mikrofon agar bisa nge-DJ. Itu juga atas saran dari pembeli, agar mereka dapat dibacakan request dalam mengundang temannya supaya beli pentol jualan saya," jelasnya.
Cara itu ternyata berhasil. Secara perlahan omzet penjualan pentol meningkat.
Soleh biasa berjualan berkeliling dari lokasi kontrakannya hingga Bandaran (sekitar Pelabuhan Gresik).