GridStar.ID - Sujiatmi Notomiharjo sang ibu Presiden Joko Widodo meninggal dunia pada Rabu (25/03).Jokowi langsung terbang ke Solo untuk melakukan proses pemakaman jenazah sang ibu.Belum selesai masa dukanya, ia harus kembali ke Jakarta untuk memenuhi tanggung jawabnya menjadi Presiden RI.
Baca Juga: Khofifah Beberkan Dua Wasiat dari Ibunda Jokowi yang Masih Pikirkan Orang Sekitar di Akhir HayatnyaApalagi di Indonesia saat ini tengah dilanda wabah virus corona yang memberikan pengaruh besar terhadap segala bidang.Tindakannya dan ketegaran hatinya menyita perhatian banyak orang termasuk para Menteri.Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bangga padanya karena tetap hadir dalam pertemuan luar biasa pimpinan G20 untuk membahas pandemik virus corona.
Melansir Sajiansedap.grid.id, seperti diketahui, Presiden Jokowi masih dalam suasana sangat berduka dan baru selesai melaksanakan pemakaman ibunda tercinta, Sudjiatmi Notomihardjo pada Kamis (26/03) di Solo.Pada malam harinya, pukul 19.00 WIB, Presiden Jokowi pun kembali ke Istana Bogor untuk melakukan pertemuan melalui video conference dengan para pimpinan negara anggota G20."Dalam hal ini Presiden sedang dalam suasana duka. Kita betul-betul bangga dan terharu, beliau memiliki komitmen luar biasa untuk tetap bisa berpartisipasi dalam pertemuan G20 dan memimpin Indonesia bersama dengan para pemimpin dunia dalam melawan penyebaran covid-19," ujar Sri Mulyani ketika memberi keterangan usai mendampingi Presiden Jokowi.
Di dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut, Presiden Jokowi sempat mengatakan G20 harus menjadi motor penggerak solidaritas dunia dalam penanganan Covid-19.Jokowi juga mendorong agar pandemi ini jangan sampai menganggu kemitraan serta kerja sama yang sudah dibangun bertahun-tahun.“Untuk itu, G20 harus aktif memimpin upaya menemukan antivirus dan obat Covid-19, tentunya bersama WHO,” ucap Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mendorong negara anggota G20 untuk bekerja sama.Selain itu, mensinkronkan kebijakan dan instrumen ekonomi untuk melawan keterpurukan ekonomi sebagai dampak Covid-19."Kita harus mencegah resesi ekonomi global, melalui kebijakan fiskal dan moneter yang terkoordinasi, serta memperluas dan memperkuat jaring pengaman sosial terutama bagi UMKM,” ujar Presiden.
Baca Juga: Media Asing Soroti Jokowi Konsumsi Jamu 3 Kali Sehari untuk Tangkal Virus Corona, Suguhi Para Tamu Campuran 4 Empon-Empon Rahasia Ini, Apa ya?Adapun Sri Mulyani menjelaskan, dalam rangka menemukan vaksin pandemik, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta Aliansi Vaksin Global (Gavi) serta seluruh negara di dalam pertemuan tersebut bakal mengalokasikan anggaran 4 miliar dollar AS untuk mempercepat proses riset dan penemuan antivirus corona."Dengan keuangan indiaktir 4 miliar dollar AS, bersama-sama dimobilisasi seluruh negara di dunia terutama G20 dalam rangka akselerasi research Dan menemukan antiviurs atau vaksin pandemik covid-19 sedang dibahas bersama di level menteri keuangan dan anggota G20," ujar Sri Mulyani. (*)