GridStar.ID - Virus corona menjadi sebuah peristiwa yang luar biasa di abada ini.Paranormal Ki Kusumo pun ikut berpendapat perihal Covid-19 yang sudah mulai mewabah di Indonesia.Kejadian semacam ini buka kali pertama terjadi misalnya, dulu mungkin kita pernah mendengar tentang SARS, Flu Burung, Lumpuh Layu, dan lain-lain, yang kelihatannya sempat menjadi epidemi.
Belum lagi ada beberapa peristiwa-peristiwa lain yang membuat takut dan terjadi secara cepat dan sporadis eperti bencana alam dan sebagainya."Jika dalam kepercayaan kami, orang Jawa pasti ingat dengan yang namanya peristiwa Betara Kala," ungkap Ki Kusumo di Jakarta, Minggu (22/03).Betara Kala dijelaskannya, jika secara harafiah diartikan sebagai Dewa Kala, sebuah simbol yang jika sudah waktunya, jika sudah ada tandanya siapapun tak akan bisa melawannya.
"Ada namanya orang saat yang beruntung dan orang saat yang tidak beruntung, tapi ada satu kepercayaan lain yang menyatakan bahwa alam ini perlu diseimbangkan," ujarnya.Sebenarnya, ini diakui Ki Kusumo lebih merupakan pada bagian dari alam yang menyeimbangkan tubuhnya, bagian alam yang menyeimbangkan sistemnya.Karena, kata dia, sekarang ini sudah banyak sekali hal-hal yang merusak alam, bagaimana bumi yang sudah semakin tua, bumi yang sudah terbatuk-batuk dan sudah tua luar biasa umurnya dirusak sana-sini.
Baca Juga: Bak Malapetaka, Paranormal Ini Malah Berterima Kasih Adanya Virus Corona hingga Sebut akan Ada Wanita dari Wilayah Ini yang Temukan Obat Termanjur, Warganet: Kita Puasa Corona Udah Pergi Belum ya Mbah?Diambil pohonnya, diambil sumber daya alam, dan lain sebagainya, sehingga terjadi gempa, longsor dan sebagainya.Karena ketidakseimbangan hal tersebut, akhirnya terjadilah di mana sisitem bumi akhirnya sudah tidak seimbang.Hingga akhirnya bumi pun secara alami mengalami atau melakukan sebuah prosesnya.
"Bila kita membicarakan bumi, maka kita akan membicarakan alam nyata dan alam tidak nyata, ada alam sadar dan alam tidak sadar."Dimana pergerakan itu terjadi karena sebuah pengaturan sebuah sistem yang begitu alami berjalan dengan sendirinya," jelas Ki Kusumo.Kembali menyikapi peristiwa saat ini 'Peristiwa Kala', yang saat ini bisa membuat heboh seluruh dunia, Ki Kusumo memberikan pandangannya.
"Sebagai orang Jawa saya melihatnya, jika tiba-tiba terjadi Pageblug. Seperti misalnya ada peristiwa hama belalang di mana-mana. Lalu bagaimana kita mengatasinya? Waktu itu, ada yang namanya ritual, sehingga belalangnya pergi," katanya."Jadi bukan dengan cara disemprot dengan bahan kimia, dan bukan dilakukan sebuah proses yang nyata, bukan itu.""Tetapi sebuah proses ritual yang berhubungan dengan alam gaib. Karena biar bagaimanapun hal-hal tersebut ada yang mengatur. Sebuah peristiwa yang berkaitan dengan alam nyata itu ada yang mengatur," paparnya.