Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Peneliti China Ungkap Golongan Darah yang Resisten dan Rentan Terhadap Virus Corona

Hinggar - Rabu, 18 Maret 2020 | 08:19
Peneliti China Ungkap Golongan Darah yang Resisten dan Rentan Terhadap Virus Corona
usa today

Peneliti China Ungkap Golongan Darah yang Resisten dan Rentan Terhadap Virus Corona

Meskipun demikian, peneliti mendesak pemerintah dan fasilitas medis untuk mempertimbangkan perbedaan golongan darah tersebut ketika merencanakan langkah-langkah mitigasi atau merawat pasien dengan Covid-19.

Baca Juga: Bukan Masker! Ini Perlengkapan yang Harus Dibeli di Tengah Wabah Virus Corona Agar Tak Buang-Buang Uang

"Orang-orang dari golongan darah A mungkin secara khusus perlu memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi virus corona," tulis para peneliti yang dipimpin oleh Wang Xinghuan dengan Pusat Pengobatan Berbasis Bukti dan Terjemahan di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan.

"Pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 dengan golongan darah A mungkin perlu menerima pengawasan yang ketat dan perawatan yang agresif," ujar Wang.

Baca Juga: Kelewat Panik Akibat Mewabahnya Virus Corona, Iis Dahlia Semprot Sang Suami Gara-gara Hal Ini

Golongan darah O

Di sisi lain, sebuah makalah yang diterbitkan di situs pracetak untuk Ilmu Kesehatan di bawah lembaga penelitian dan pendidikan, Cold Spring Harbor Laboratory, di New York, AS, mengungkapkan golongan darah O memiliki resistensi terhadap virus corona dibandingkan dengan golongan darah non-O.

Hal itu bisa dilihat dari 206 pasien yang meninggal karena Covid-19 di Wuhan, 85 di antaranya mempunyai golongan darah A.

Jumlah itu adalah 63 persen lebih banyak dari golongan darah O yang dimiliki 52 orang Pola seperti ini juga ada pada kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda.

Baca Juga: Sempat Kekeuh Tetap Gelar Konser di Tengah Wabah Virus Corona Karena Telah Kantongi Izin, Ayu Ting Ting Kini Pasrah Pertunjukannya Harus Ditunda

"Mungkin bermanfaat untuk memperkenalkan golongan darah A-B-O pada pasien dan tenaga medis untuk membantu menentukan opsi manajemen dan menilai tingkat paparan risiko orang," ujar Wang.

Diketahui, studi ini dilakukan oleh para ilmuwan dan dokter dari kota-kota di seluruh China, termasuk Beijing, Wuhan, Shanghai, dan Shenzen.

Source :Kompas.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x