GridStar.ID - Suami mendiang Lina Jubaedah, Teddy kembali muncul setelah sempat menghilang usai dikeluarkannya hasil autopsi jenazah Lina.
Sudah dua bulan setelah kepergian mantan istri Sule tersebut, namun konflik antara keluarga almarhumah dengan suaminya Teddy seakan tak ada habisnya.
Kini Teddy muncul dengan menggandeng 10 pengacara.
Kemunculan Teddy bukan lagi membahas mengenai masalah kematian Lina Jubaedah yang dianggap tidak wajar.
Melainkan mengenai harta warisan almarhumah yang disebut-sebut mencapai Rp 10 Milyar.
Salah satunya adalah kos-kosan 32 pintu, yang seharusnya bakal jatuh ke tangan anak kedua Sule, Putri Delina.
Melansir dari kanal Youtube Intens Investigasi, Rabu (11/03), menurut pengakuan Teddy dalam pembangunan kos-kosan tersebut, dirinya ikut andil dalam memberikan dukungan materi sinilai setengah milyar rupiah.
Juga untuk renovasi kos-kosan senilai Rp 150 jt.
Atas dasar itu lah, kini Teddy meminta kembali hasil sumbangsinya dalam pembangunan kos-kosan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Yang pertama saya masuk di Bank BJB dulu, di Bank swasta sekitar lima ratus (juta rupiah) buat kekurangannya, terus buat renovasi sekitar Rp 150 juta juga gitu," ungkap Teddy pada awak media.
Teddy menambahkan bahwa masalah ini sudah ia bicarakan dengan pihak pengacara dari anak sulung istrinya, Rizky Febian.
"Terus kemarin ditanyain sama lawyer-nya A' Iky buat inventarisir semuanya udah saya jelasin juga," tuturnya.
Baca Juga: Beberkan Perlakuan Teddy Berubah Setelah Menikahi Anaknya, Ibunda Lina Jubaedah: Mama Kayak Pembantu
Sikap Teddy yang menyewa pengacara hingga 10 orang itu, justru dipertanyakan oleh mantan suami Lina, Sule.
Meskipun enggan ikut campur mengenai peninggalan harta warisan milik mendiang mantan istrinya itu, namun Sule menyayangkan sikap Teddy tersebut.
Menurutnya Teddy ingin mengamankan diri, karena jika tidak ada apa-apa kenapa harus gandeng 10 pengacara.
Baca Juga: Putuskan Autopsi Jenazah Lina Jubaedah, Alasan Rizky Febian: Hindari Bahaya Dosa Besar
"Karena semua aset ada di Teddy semua, yang tahu Teddy dan mamanya almarhum. Tanya sama mamanya almarhum, sama keluarga kalau semua harta yang saya kasih dari mulai rumah, tanah, dan yang lain lain, saya sudah tidak ikut campur. Harta tuh gak bisa dibawa mati. Udah biarin aja.
Mungkin dia mengamankan diri mungkin, kenapa harus bawa pengacara, kalau tidak ada apa-apa. Ya kan?," ungkap ayahanda Rizky Febian itu.
Menurut Sule, anak-anaknya bersama Lina Jubaedah pun tidak mempermasalahkan atau pun memperebutkan mengenai harta peninggalan ibunda mereka.
"Anak-anak juga santai aja, karena saya tidak mengajarkan untuk memperebutkan atau mempermasalahkan tentang harta.
Putri, Iky juga santai-santai aja, dia gak ada masalah kok sama semuanya, mereka bekerja," jelas Sule.
Sule mengatakan bahwa pembagian harta Lina harus jelas karena masih ada hak anak-anaknya dan hak bayi Lina dengan Teddy.
Tetapi sekali lagi Sule menegaskan bahwa anak-anknya tidak pernah diajarkan untuk mempermasalahkan tentang harta.
"Tapi kalau untuk masalah pembagian hak waris, itu kan masih ada hak. Ada bayi juga, ya kan. Bayi almarhumah di situ, kan mungkin dapat bagian.
Cuma kan di situ harus jelas, nanti pembagiannya seperti apa. Ada anak-anak saya juga, tapi anak-anak saya tidak diajarkan untuk mempermasalahkan tentang harta, gitu aja," kata Sule. (*)