Kepada Nur Faizah ia bercerita bahwa setiap pagi ia menyeduh tiga gelas kental manis untuknya, anaknya, dan ibunya sebagai sarapan, karena jarang memiliki uang untuk membeli beras.
Anaknya, Rizki, berusia 7 tahun, tetapi tidak bisa berjalan karena kelainan tulang yang menyebabkan punggungnya bengkok.
Seminggu sekali Rizki melakukan kontrol dengan dokter ortopedi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Ibu Rima sendiri, selain mengamen ia juga menjadi buruh cuci dan setrika seminggu dua kali.
Saat ditanya apakah suaminya mengamen juga, Ibu Rima menjawab dengan enteng bahwa suaminya telah meninggal saat bekerja di pabrik tiga tahun lalu.
"Suaminya ngamen juga, Bu?" tanya Nur Faiza.
"Sudah meninggal waktu Rizki umur 4 tahun. Ketiban mesin waktu di pabrik, ancur semua badannya," terang Ibu Rima.
Dari cerita tersebut, Nur Faizah membagikan betapa besar rasa syukur Ibu Rima dan Rizki.
Walau hidup dengan serba kekurangan, tak lantas membuat keduanya selalu bersedih.
Baca Juga: Viral Plafon Mall Jebol, Pihak Malioboro Mall Ungkap Aktivitas Tetap Berjalan Seperti Biasa