Namun banyak pasien yang memilih jalur khusus (cepat) dengan membayar Rp 1,5 juta karena antrean sangat banyak.
Melihat besaran uang pendaftaran, dalam sehari, Ningsih diprediksi bisa mendapatkan mahar pengobatan hingga Rp 60 juta untuk 40 pasien jalur cepat.
Itu adalah uang dari jalur cepat, belum dihitung tarif biasa Rp 300 ribu per pasien.
Kasarnya, jika Ningsih juga menangangi 40 orang pasien biasa, maka maharnya bisa mencapai Rp 12 juta.
Sehingga diprediksi Ningsih bisa mengumpulkan mahar hingga lebih dari Rp 72 juta untuk 80 pasien per hari.
Apalagi mengingat tempat pengobatan Ningsih di Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur selalu dipadati pasien.
Diprediksi mendapat uang puluhan juta rupiah perhari, Ningsih Tinampi rupanya juga suka bersedekah. (*)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judulCerita Ningsih Tinampi Bangkrut Hingga Hidup Susah, Kini Penghasilannya Rp 72 Juta Per Hari