GridStar.ID - Sebuah pasar yang ada di Cina ini seakan menjadi sebuah pusat dari virus korona karena menjual koala hidup, ular, tikus dan anak serigala.
Pasar makanan laut Huanan di pusat kota Wuhan kini berada di bawah pengawasan setelah pejabat Cina mengatakan bahwa virus corona berasal dari satwa liar yang dijual secara ilegal di food emporium.
Pasar ini ditutup pada bulan Desember lalu dengan 112 daftar hewan eksotis yang dijual, mulai dari ular hingga luwak.
Hewan yang masuk daftar penjualan hewan di sana adalah rubah, buaya, anak anjing serigala, salamander raksasa, ular, tikus, landak, koala dan daging buruan.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa ada landak yang dikurung dan hendak dijual di samping trenggiling yang terancam punah.
Pedagang mengatakan perdagangan satwa liar di sana ditutup untuk disinfeksi setelah wabah dimulai.
Dalam hal ini satwa liar, eksotik dan hewan ternak dikemas bersama-sama menggambarkan sebagai tempat berkembang biaknya penyakit dan inkubator bagi banyak virus untuk berevolusi dan membuat menyebar ke manusia.
“Asal mula coronavirus baru adalah satwa liar yang dijual secara ilegal di pasar makanan laut Wuhan,” Gao Fu, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.
Kelelawar diperkirakan telah membawa virus SARS corona di tahun 2002-2003 dan membunuh ratusan orang di Asia.
SARS juga ditemukan di musang dan menyebar ke kucing dan manusia.
Meski di Cina telah dilarang untuk melakukan perburuan spesies eksotis, tetapi hal tersebut sepertinya telah dikalahkan dengan tradisi. (*)