Fakta Depo Pertamina Plumpang, Pemasok 20 Persen BBM Harian di Seluruh Indonesia yang Meledak dan Tewaskan Belasan Orang

Sabtu, 04 Maret 2023 | 20:00
Tangkapan layar dari Google Maps

Depo Pertamina Plumpang dikepung pemukiman padat.

GridStar.ID - Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara mengaami kebakaran pada Jumat (03/03).

Informasi kebakaran yang diterima oleh Command Center Badan Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) pada pukul 20.11 WIB.

Tim kemudian diterjunkan untuk menangani kebakaran yang dilaporkan tersebut.

Awalnya sebanyak dua unit mobil pemadam kebakaran serta 10 personel Gulkarmat yang ditugaskan ke lokasi.

Namun api belum bisa diatasi hingga Gularmat mengerahkan hingga 52 unit mobil pemadam kebakaran dan 260 orang personel.

Baru setelah enam jam usai kejadian, api baru bisa dipadamkan.

Diketahui kebakaran ini menelan korban luka hingga korban jiwa.

Berikut ini fakta terkait Depo Pertamina Plumpang yang dikumpulkan gridstar.id:

1. Sejarah

Dikutip dari Kompas.com, depo pertamina Plumpang dibangung pada tahun 1972 dan mulai beroperasi pada tahun 1974.

Baca Juga: Susul Pertamina yang Alami Kenaikan Harga, Inilah Daftar Harga Terbaru BBM Shell dan BP-AKR

Terminal ini juga memiliki peran penting dalam distribusi BBM di daerah Jaodetabek dan Jawa Barat.

Memiliki luas lahan mencapai 48.352 ha dan memiliki kapasitas tangki penimbung sebesar 291.889 kiloliter.

2.Berikan Suplai BBM Harian di Indonesia

Depo Pertamina Plumpang juga menjadi terminal penting di Indonesia.

Dikutip dari laman resmi DPR RI, Depo tersebut menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total SPBU Pertamina.

3. Pernah terbakar di tahun 2009

Di tahun 2009, Depo Pertamina Plumpang juga pernah terbakar.

Menurut kabar, kebakaran yang terjadi saat itu disebabkan karena human error.

4. Penyebab kebakaran di tahun 2023

Menurut VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, belum dapat diketahui penyebab pasti kebarakan Depo Pertamina Plumpang.

Baca Juga: Mulai Hari Ini! Harga Pertamax Naik per 1 Maret 2023 di Jabodetabek

Sedangkan menurut Kepala Seksi Ops Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, Abdul Wahid menyampaikan dugaan sementara kebakaran terjadi karena sambaran petir.

Menurut seorang warga menyampaikan sempat mendengar adanya suara ledakan gas sebelum terjadi kebakaran.

"(Saat kejadian) ada di sini. Awalnya pertama gas meledak, tidak lama api itu meledak lagi," kata warga bernama Eli.

Api kemudian menyambar rumah warga dan terdengar beberapa kai ledakan yang berasal dari gas dan motor.

5. Jumlah korban meninggal dunia dan luka

Akibat kebakaran yang terjadi pada 3 Maret 20233 ini tercatat ada belasan orang meninggal dan puluhan orang lainnya mengalami luka.

Hingga berita ini ditulis sebanyak 17 orang dilaporkan meninggal dunia dan 50 orang mengalami luka.

Korban tewas dilarikan ke beberapa rumah sakit seperti di RS Tugu, RSCM, dan RS Polri Kramat Jati.

Korban luka mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit seperti di RSUD Koja, RSUD Tugu Koja, RS Pelabuhan, dan RS Muliasari.

Korban yang mengalami luka bakar serius dirujuk ke beberapa rumah saki seperti RSCM, RSPP, dan RS Polri Kramat Jati.

Baca Juga: Cara Aman untuk Jual Gas Elpiji 3 Kg, Begini Syarat dan Cara Daftar Jadi Agen Pertamina

Sebanyak 579 orang warga yang ada di sekitar Depo Pertamina Plumpang juga terdampak dan harus mengungsi.

Disediakan enam titik posko pengungsian untuk menampung warga. (*)

Editor : Hinggar

Baca Lainnya