Diabetes Ditanggung BPJS Kesehatan, Tapi Lebih Baik Mencegahnya dengan Menghindari 7 Kebiasaan Buruk Ini

Rabu, 15 Februari 2023 | 17:01
dok.Freepik

BPJS Kesehatan untuk Orang dengan Gangguan Jiwa

GridStar.ID - Diabetes menjadi salah satu penyakit yang banyak ditemukan dalam masyarakat.

Diabetes bisa dialami oleh seseorang karena beberapa faktor, seperti keturunan, usia, obesitas, dan kebiasaan buruk yang dilakukan setiap hari.

Diketahui diabetes menjadi salah satu penyakit yang dijamin oleh BPJS Kesehatan.

Namun daripada mengobati, lebih baik mencegah datangnya penyakit dalam diri kita.

Salah satu mencegah mengalami diabetes adalah mengurangi kebiasaan buruk yang kita lakukan sehari-hari.

Dikutip dari Kompas.com, berikut ini kebiasaan buruk yang memperburuk potensi diabetes antara lain:

1. Melewatkan sarapan

Dilansir dari Aarp, sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2019 di The Journal of Nutrition menjelaskan bahwa mereka yang sering melewatkan sarapan dapat berisiko lebih besar terkena diabetes daripada mereka yang sarapan dengan oatmeal atau telur.

Hal ini disebabkan karena sarapan mampu mempertahankan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah.

"Melewatkan sarapan bisa membuat Anda makan berlebihan sepanjang hari," ujar Melinda Maryniuk seorang konsultan diabetes dan nutrisi di Boston.

Menurut peneliti Nortwestern University, mereka yang sarapan sebelum pukul 08.30 pagi memiliki kadar gula darah yang lebih rendah dan resistensi insulin yang lebih sedikit.

Baca Juga: Tak Bisa Disembuhkan, Begini Cara Dapat Perawatan Gratis dengan BPJS Kesehatan untuk Pasien Lupus

Perhatikan juga asupan makanan yang dikonsumsi saat sarapan, pastikan ada protein dan lemak serta karbohidrat yang kaya serat.

2. Duduk Terlalu Lama

Saat seseorang duduk dalam waktu yang lama bisa meningkatkan risiko diabetes.

Sebuah studi terhadap lebih dari 475.000 orang, yang diterbitkan pada 2021 di Diabetes Care, menemukan bahwa kebiasaan duduk terlalu lama yang diganti dengan 30 menit per hari melakukan aktivitas fisik dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah yakni 6 hingga 31 persen.

3. Mengkonsumsi banyak karbohidrat untuk makan malam

Mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang besar saat makan malam juga akan berpengaruh pada kadar gula darah dalam tubuh.

Karbohidrat olahan atau olahan dengan indeks glikemik tinggi, seperti nasi putih atau roti putih, memiliki kalori kosong dan memberikan sedikit nilai gizi.

Sedangkan karbohidrat dengan tambahan gula menyebabkan kadar gula darah Anda melonjak.

4. Pola waktu makan yang tidak teratur

Memiliki waktu makan yang teratur menjadi salah satu cara menjaga kadar gula darah yang tetap stabil.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Kelas 3 Masih Dapat Subsidi dari Pemerintah? Berapa Besarannya?

Waktu makan satu orang dengan yang lainnya mungkin bervariasi, namun seseorang perlu menjaga waktu makan mereka demi menjaga kadar gula darah dengan stabil.

Karena jika tidak menjaga waktu makan akan berpengaruh dengan proses nutrisi yang dikonsumsi.

5. Kurang Tidur

Ahli endokrin dari Riley Children's Health dan Indiana University Health Todd Nebesio menyampaikan tentang penelitian yang menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan gula darah yang lebih tinggi.

Hal tersebut dikarenakan tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin.

Kurang tidur bisa menyebabkan perubahan nafsu makan, dan dapat mempengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar, leptin dan ghrelin.

6. Tidak berolahraga.

Olahraga bisa meningkatkan sensitivitas insulin dengan memindahkan gula ke dalam sel otot disimpan.

Saat otot berkontaksi selama beraktivitas, sel bisa mengambil glukosa dan menggunakannya untuk energi.

Dengan begitu maka bisa membantu menurunkan gula darah dalam jangka pendek dan karena peningkatan sensitivitas insulin yang dialami tubuh tergantung lama dan kerasnya aktivitas seseorang.

Baca Juga: BPJS Checking, Cek Apa Itu Program Rujuk Balik BPJS Kesehatan untuk Pengobatan Jantung Gratis

7. Tidak bisa mengelola stres

Stres juga bisa mengakibatkan kadar gula darah tinggi.

Meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol dan adrenalin dapat meningkatkan gula darah.

Selain itu, hormon stres juga berkontribusi pada hilangnya kontrol glukosa karena kemampuan tubuh untuk mengelola glukosa terkait erat dengan kadar hormon.

Untuk mengelola stres coba untuk berjalan-jalan atau melakukan aktivitas yang disukai. (*)

Editor : Hinggar

Baca Lainnya