Mengapa APBN Selalu Defisit? Sri Mulyani: Bisa Tidak, Tapi Subsidi Listrik dan BBM Dihapus!

Sabtu, 04 Februari 2023 | 17:15
Instagram @smindrawati

Sri Mulyani

GridStar.ID - Kementrian Keuangan (Kemenkeu) mencatat terdapat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 yang berhasil menyentuh angka di bawah 3%, yakni 2,8%.

Catatan tersebut lebih rendah dibanding tahun sebelumnya mencapai 4,57%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan jika Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa saja didesain supaya tidak defisit atau balance antara pengeluaran dan pendapatan.

Namun, konsekuensi yang ditimbulkan adalah tidak adanya lagi subsidi listrik dan bahan bakar minyak (BBM) yang diberikan sehingga APBN bisa mengalami surplus.

"Seandainya APBN mau dibalance-kan, bisa sih, anda mau kita balancekan?

PLN gak saya bayar Rp 171 triliun itu langsung turun defisitnya.

Bu Nicke (Pertamina) gak usah saya bayar Rp 379 triliun itu langsung nol defisitnya.

PLN sama Pertamina mau?," ujar Sri Mulyani dalam acara Kuliah Umum Media Indonesia, Jumat (3/2).

Dengan adanya gambaran tersebut, Sri Mulyani menjelaskan jika pilihan desain APBN akan disesuaikan kembali dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam memberikan penerimaan negara.

Jika subsidi dicabut maka dampaknya menyebabkan turunnya daya beli masyarakat, terutama kalangan bawah.

"Terus anda jawabnya begini, boleh saja bu, tapi saya boleh naikkan tarif listrik?

Ya monggo saja dimarahin rakyat seluruh Indonesia," katanya.

Baca Juga: Tukang Bakso Wajib Bayar Pajak, Ini Kata Sri Mulyani Soal Pajak UMKM

Sri Mulyani juga menambahkan, jika kondisi APBN mengalami defisit maka jangan dianggap sebagai sesuatu yang negatif.

Karena APBN didesai defisit maupun balance akan menyesuaikan kondisi perekonomian dan juga kebutuhan masyarakat pada saat itu.

"Jadi persoalannya itu sering pilihan, kalau kita membuat defisit itu bukan karena kita hobi bikin defisit apalagi dibilang hobi ngutang.

Itu adalah sebuah desain, Indonesia butuh apa?

Ada yang tadi masih menganggur, ada masyarakat miskin, ada yang butuh infrastruktur, ada yang butuh rumah sakit," tegasnya. (*)

Baca Juga: Wow! Lagi-Lagi Jadi Perempuan Terpenting, Sri Mulyani Masuk Forbes 50 Over 50 Asia 2023

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya