BSU Tahap 5 Direncanakan Akan Cair pada Awal Minggu Ini, Cek Penerimanya di Sini

Minggu, 09 Oktober 2022 | 20:01
kemnaker.go.id

Tangkapan layar notifikasi atau pemberitahuan mengenai penerima BSU atau BLT subsidi gaji 2022

GridStar.ID - Bantuan subsidi upah (BSU) kembali akan dicairkan awal minggu ini.

BSU tahap ke-5 dikabarkan akan segera cair pada Senin (10/10).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi mengatakan, pihaknya telah menerima data penerima bantuan subsidi upah (BSU) tahap 5 dari BPJS Ketenagakerjaan.

Pihaknya juga telah melakukan verifikasi terhadap calon penerima BSU dan meneruskannya kepada bank penyalur.

"Iya (cair besok). Kemarin data dari BPJS Ketenagakerjaan sudah kita terima 403.461 orang calon penerima," kata Anwar kepada Kompas.com, Minggu (09/10).

"Langsung kita padankan dengan data penerima bansos lainnya dan kita kirim ke bank untuk dicek validitas nomor rekeningnya. Semoga Senin sudah cair," sambungnya.

Hingga kini, BSU 2022 sudah disalurkan kepada 8.168.987 pekerja dari tahap pertama hingga keempat.

Artinya, angka tersebut sudah mencapai 55,8 persen dari target penyaluran kepada 16 juta pekerja.

Cara cek penerima BSU 2022

Untuk mengatahui status pekerja sebagai penerima BSU atau tidak, ada dua cara yang bisa dilakukan.

Baca Juga: BSU Tahap 4 Sudah Cair, Cek Status Pencairannya di kemnaker.go.id

Pertama, pengecekan bisa dilakukan melalui laman resmi Kemnaker. Ikuti langkah berikut:

Baca Juga: Kabar Gembira! Golongan Ini Siap-Siap, BLT Berikut Bakal Cair di Bulan Oktober

Kedua, pengecekan melalui laman BPJS Ketenagakerjaan. Berikut langkahnya:

Baca Juga: Bagaimana Cara Mendapatkan BSU 2022 Karena Rekening Penerima Tak Aktif? Lakukan Hal Ini

Para penerima BSU yang memenuhi syarat nantinya akan mendapatkan dana bantuan dari pemerintah sebesar Rp 600.000 dan disalurkan satu kali.

Syarat yang dimaksudkan adalah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dan memiliki gaji maksimal Rp 3,5 juta.

Direncanakan, BSU kali ini menyasar 16 juta pekerja dengan anggaran sebesar Rp 9,6 triliun.

Pemerintah berharap, bantuan ini dapat mengurangi tekanan pada masyarakat di tengah kenaikan harga komoditas. (*)

Tag

Editor : Hinggar

Sumber Kompas.com