Siap-Siap Booster Kedua! Sampai Kapan Harus Vaksin Covid-19?

Selasa, 26 Juli 2022 | 12:45
iStockphoto

Ilustrasi Vaksin Covid-19

GridStar.ID - Kasus Covid-19 di Indonesia kini tengah naik dan turun.

Pemerintah mulai mempertimbangkan adanya booster kedua atau vaksin dosis keempat untuk masyarakat umum.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril.

Menurutnya dosis tersebut dipertimbangkan karena adanya prediksi pandemi Covid-19 yang bakal berkepanjangan.

Terkait dengan rencana adanya booster ini sejumlah warganet menanyakan di media sosial mengenai sampai kapan harus terus disuntik vaksin Covid-19 booster.

Salah satu yang menanyakan hal tersebut adalah akun Tiktok berikut.

“Kalian baca nih ‘Siap-Siap! Pemerintah Mulai Pertimbangkan Vaksin Dosis 4, Kemenkes: Pandemi Masih Panjang’ Astaughfirullah! Jujur aku mau nanya, kalian kaya capek gitu nggak sih? Gua nggak tahu ya, vaksin ke 4 ini penting apa nggak ? Tapi yang gue tau beberapa negara maju di dunia sudah memperbolehkan dosis kedua aja. Beberapa negara maju udah memperbolehkan untuk turis masuk ke negara mereka dengan minimal vaksin kedua. Dengan catatan regulasi mereka, di mana kita harus membuktikan kalau kita negatif covid lewat PCR. Nah pertanyaannya dosis ke 4 ini buat tapa?” kata akun tersebut dalam potongan unggahannya.

Hingga kini unggahan tersebut telah disukai 7.390 kali, dan dibagikan lebih dari 1.000 kali. Beragam komentar muncul terkait unggahan tersebut.

“Sampe dosis ke dua juta,” ujar akun Ramzi Baktir.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Diduga Jadi Penyebab Hepatitis Akut? Dokter RS UNS Ungkap Kebenaran

“Nanti ada lagi 4,5,6 dan seterusnya,” ujar akun Yuliarsih23.

Lantas sampai kapan harus terus divaksin Covid-19 booster?

Terkait hal tersebut Kompas.com menghubungi Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman.

Saat dihubungi Dicky menyampaikan, mengenai apakah kita akan disuntik terus, menurutnya hal tersebut akan tergantung bagaimana kita meredam laju penularan Covid-19.

“Dengan cara apa (meredam laju penularan) ya dengan cara kombinasi 3T, 5 M serta cakupan vaksinasi global,” ujar Dicky dihubungi Kompas.com, Minggu (24/07).

Dicky menyampaikan, seandainya seluruh dunia bisa mencapai dua dosis vaksinasi sampai 70 persen di bulan Juli maka tentunya akan sangat membantu meredam laju penularan subvarian Covid-19 termasuk BA 2.75 yang saat ini merebak.

“Tapi faktanya ada 136 negara yang belum mencapai ini di Juli. Itu yang membuat mutasi terus terjadi dan lebih leluasa. Karna ada ketimpangan,” ungkap Dicky.

Sehingga Dicky mengatakan, selama hal tersebut terjadi maka solusi yang harus dilakukan adalah tetap harus konsisten untuk melakukan 3T, 5 M dan vaksinasi.

“Jadi jawabannya ya, terus konsisten 3T, 5M, vaksinasi,” kata dia.

Baca Juga: Tukul Arwana Berangsur Pulih? Mantan Menkes Terawan Bakal Terapi Cuci Otak dan Suntik Vaksin Nusantara pada Si Presenter Demi Cegah Hal Ini: Kondisinya Baik

Lebih lanjut Dicky menambahkan, yang harus dipertimbangkan agar booster tak harus terus-menerus dilakukan adalah upaya dukungan berkelanjutan terhadap riset vaksin.

Karena saat ini vaksin yang ada memiliki keterbatasan waktu terkait efektivitasnya, maka dukungan terhadap riset vaksin untuk mengatasi masalah tersebut harus dilakukan.

“Nah, kalau misal vaksin merah putih atau vaksin lain yang tengah diriset dunia kemudian muncul dengan durasi yang lebih lama dari yang ada saat ini, itu yang akan jadi solusi,” ucap Dicky.

Pihaknya mengatakan, vaksin penyakit menular lain umumnya memiliki jangka waktu 5 hingga 10 tahunan, sehingga jika riset berhasil membuat vaksin Covid-19 seperti itu maka bisa mengurangi keharusan seseorang dibooster berulang kali.

Lebih lanjut ia mengatakan skenario lain.

Kalaupun seandainya virus terus bermutasi dan vaksin yang bisa merespons subvarian belum juga bisa didapatkan, tapi jika capaian vaksin dosis ketiga ataupun dosis keempat sudah mencapai 70 persen, maka hal ini akan mengurangi keperluan booster selanjutnya pada populasi umum.

Ia mengatakan kita memang tak bisa selamanya bergantung terus-terusan dengan vaksin, namun ia mengingatkan agar masyarakat tidak abai karena hal tersebut akan memberi dampak merugikan.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Vaksin Dosis Keempat Mulai Dipertimbangkan, Sampai Kapan Harus Terus Suntik Vaksin Booster?

Editor : Rahma

Sumber : kompas

Baca Lainnya