GridStar.ID - Baru-baru ini penyakit cacar monyet alias monkepox disebut WHO sebagai darurat kesehatan global.
Menurut penelitian dalam New England Journal of Medicine, Kamis, (21/7/2022) ternyata 95 persen cacar monyet ditularkan melalui aktivitas seksual.
Dalam New England Journal of Medicine pada Kamis (21/7/2022), mengamati 528 infeksi yang dikonfirmasi di 16 negara, antara 27 April dan 24 Juni 2022.
Penelitian tersebut dipimpin oleh para ilmuwan di Queen Mary University of London, Inggris, sebagaimana dilansir AFP.
Sebelumnya, para ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperdebatkan apakah akan mengklasifikasikan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.
“Penting untuk ditekankan bahwa cacar monyet bukanlah infeksi menular seksual dalam pengertian tradisional; penularan dapat terjadi melalui segala jenis kontak fisik yang dekat,” kata penulis pertama penelitian tersebut, John Thornhill, dalam sebuah pernyataan.
“Namun, pekerjaan kami menunjukkan bahwa sebagian besar penularan sejauh ini terkait dengan aktivitas seksual, terutama di antara pria yang berhubungan seks dengan pria,” tambah Thornhill.
Dia menuturkan, penelitian tersebut meningkatkan pemahaman terkait penularan virus cacar monyet dan kelompok penyebarannya.
"Yang akan membantu identifikasi cepat kasus baru dan memungkinkan kami untuk menawarkan strategi pencegahan,” papar Thornhill.
Baca Juga: Bisa Menular dari Hewan ke Manusia, Kenali Gejala Cacar Monyet dari Hari ke Hari Menurut Menkes
Secara keseluruhan, 98 persen orang yang terinfeksi cacar monyet adalah laki-laki gay atau biseksual, 41 persen memiliki HIV, dan usia rata-ratanya 38 tahun.
Jumlah rata-rata pasangan seks mereka dalam tiga bulan sebelumnya adalah lima orang. Sekitar sepertiganya diketahui telah mengunjungi sejumlah tempat seks dalam lima bulan sebelumnya.
Meskipun aktivitas seksual berada di balik sebagian besar kasus cacar monyet, para peneliti menekankan dalam sebuah pernyataan bahwa virus dapat menyebar melalui kontak fisik yang dekat.
Banyak pasien cacar monyet menunjukkan gejala yang sebelumnya tidak terkait dengan cacar monyet, termasuk lesi genital tunggal dan luka di mulut atau anus.
Gejala tersebut mirip dengan sejumlah penyakit menular seksual dan dapat menyebabkan kesalahan diagnosis, kata para para peneliti tersebut.
“Sebagian besar kasus ringan dan sembuh sendiri, dan tidak ada kematian. Meskipun 13 persen orang dirawat di rumah sakit, tidak ada komplikasi serius yang dilaporkan pada sebagian besar dari mereka yang dirawat,” tulis para peneliti.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penelitian Terbaru Ungkap 95 Persen Kasus Cacar Monyet Tertular lewat Hubungan Seksual"