Kenali Croup yang Menjadi Gejala Khusus pada Anak-Anak yang Terinfeksi Omicron dan Cara Mengobatinya

Senin, 21 Februari 2022 | 19:15
SHUTTERSTOCK/L Julia

Ilustrasi omicron pada anak

GridStar.ID - Kasus baru Covid-19 varian omicron terus meluas ke berbagai negara di dunia.

Bahkan kasus covid-19 varian omicron ini meningkatkan kasus positif di Indonesia kembali tinggi.

Kasus omicron kali ini bahkan juga berdampak luas ke berbagai usia.

Anak-anak juga banyak terpapar covid-19 varian baru ini.

Mengutip Verywell Health, (19/1/2022), kasus infeksi Omicron pada anak-anak meningkat pesat.

Meskipun belum banyak penelitian mendalam tentang Omicron pada anak-anak, namun ada beberapa penelitian awal dan laporan anekdotal yang melukiskan gambaran tentang bagaimana rasanya terinfeksi varian ini.

Gejala Omicron pada anak

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan ada 11 gejala Covid-19 pada anak, yaitu:

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! Alami Dua Hal Ini saat Makan Bisa Jadi Gejala Omicron

Dikutip dari India, (30/1/2022), gejala virus corona pada orang dewasa berbeda dengan anak-anak.

Gejala Omicron pada dewasa ini meliputi:

Baca Juga: Batuk hingga Diare, Jika Rasakan 11 Gejala Ini, Segera Cek! Waspada Penularan Covid-19 Varian Omicron

Kemudian diikuti sakit kepala, kelelahan dan bersin-bersin.

Gejala langka yang dialami anak-anak bisa meliputi diare dan munculnya ruam.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik 44.526 pada 13 Februari 2022, Begini Perbedaan Gejala Omicron dari Varian Delta yang Patut Diwaspadai

Waspadai gejala croup

Dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John di California, Daniel S. Ganjian, MD, FAAP, menyampaikan bahwa anak-anak yang terpapar Omicron mungkin mengalami croup atau batuk yang terdengar keras.

"Kedengarannya seperti anjing laut yang menggonggong ketika mereka batuk," ujar Ganjian.

Croup biasanya disebabkan oleh infeksi dan lebih sering terjadi pada musim gugur dan musim dingin daripada waktu lain dalam setahun.

Sementara seorang profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School, Maya Ramagopal, MD, mengatakan bahwa gejala Omicron pada anak-anak dapat serupa dengan yang terlihat pada orang dewasa.

"Omicron menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas, menyebabkan batuk yang khas, mirip seperti suara anjing laut," ujar Ramagopal.

Ia menjelaskan, hal itu disebabkan karena saluran napas bagian atas pada anak-anak jauh lebih sempit daripada saluran pada dewasa.

Pembengkakan di saluran napas, juga disebutkan bisa memicu croup.

Cara mengobati croup pada anak

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengobati croup akibat Covid-19 pada anak, yakni:

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik 44.526 pada 13 Februari 2022, Begini Perbedaan Gejala Omicron dari Varian Delta yang Patut Diwaspadai

1. Bawa anak ke udara yang sejuk Langkah ini dapat membantu menenangkan saluran pernapasan mereka dan memudahkan mereka untuk bernapas.

2. Gunakan alat penguap di kamar anak di malam hari Udara hangat dan lembab yang dihasilkan oleh alat penguap membantu mengendurkan pita suara.

3. Tahan mereka di kamar mandi beruap Konsepnya sama dengan vaporizer.

“Uap panas yang dihasilkan dengan menjalankan pancuran dapat membantu meringankan [gejala] yang tiba-tiba,” kata Ramagopal.

4. Usahakan agar anak tetap tenang “Mereka biasanya bernapas lebih baik ketika mereka tidak menangis,” kata Ganjian.

Jadi agar croup tak semakin menjadi-jadi, tenangkan anak agar tangisnya mereda dan mereka bisa bernapas dengan lancar.

Kapan waktu yang tepat untuk menghubungi dokter

Ganjian mengatakan, jika anak Anda mengalami croup atau tanda-tanda Covid-19 lainnya, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

"Anda tidak bisa berasumsi itu Covid-19 atau 'hanya' Covid-19," ujar Ganjian.

Kemudian, Anda juga sebaiknya menghubungi dokter sesegera mungkin jika anak mengalami demam tinggi, lesu, dan sakit tenggorokan yang sangat parah sehingga mereka tidak dapat makan atau minum.

Baca Juga: Omicron Melonjak, Luhut Umumkan Jabodetabek, DIY, Bandung, dan Bali Siaga PPKM Level 3 dengan Aturan Berikut!

Secara umum, kebanyakan anak yang terkena Omicron akan baik-baik saja.

Tetapi Anda harus waspada terhadap tanda-tanda infeksi yang lebih serius.

Sebagai upaya pencegahan, jika anak berada dalam kelompok usia 15 hingga 17 tahun, maka ikutkan anak dalam program vaksinasi secepat mungkin.

Vaksinasi mengurangi tingkat keparahan pada anak-anak dan mengurangi risiko infeksi serius.

Pastikan pula anak mengikuti semua protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yang diperlukan seperti memakai masker, mengikuti kebersihan yang layak, dan tidak keluar rumah sampai benar-benar diperlukan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulMengenal Croup, Gejala Khusus Infeksi Omicron pada Anak

Tag

Editor : Hinggar

Sumber Kompas.com