GridStar.ID - Gunung Anak Krakatau meletus kembali, Jumat (04/02).
Erupsi kali ini menyemburkan abu vulkanik hingga setinggi 800 meter.
Diketahui, aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda meningkat sejak Kamis (03/01) kemarin hingga pagi ini.
Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten Windi Cahya membenarkan adanya peningkatan aktivitas gunung berapi tersebut.
"Iya, betul ada peningkatan aktivitas dari kemarin sampai sekarang," kata Windi Cahya saat dihubungi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (04/02).
Penyebab Gunung Anak Krakatau meletus diungkap
Dijelaskan Windi, peningakatan aktivitas Gunung Anak Krakatau dipicu karena adanya dua kali gempa tektonik lokal dan secara visual teramati adanya embusan secara terus menerus dengan tinggi kolom asap 200 meter dari puncak.
Meski terjadi peningkatan aktivitas GAK, Windi menyebut statusnya masih berada pada level II atau waspada dengan rekomendasi masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah radius 2 kilometer.
"Masih di level 2 atau waspada," ujar Wendi.
Berdasarkan laporan pengamatan dari situs magma.esdm.go.id pada tanggal 3 Februari 2022 dari pukul 00.00 hingga 24.00 WIB tercatat terjadi beberapa gempa di Gunung Anak Krakatau.
Gempa yang terjadi selama 24 jam yakni 2 kali harmonik dengan amplitudo 8-13 mm, dan lama gempa 227-742 detik.
Kemudian satu kali gempa low frequency dengan amplitudo 6 mm dan lama gempa 5 detik.
Selain itu, terjadi gempa vulkanik dangkal sebanyak dua kali dengan amplitudo 7-12 mm, dan lama gempa 8-10 detik.
Sedangkan gempa vulkanik dalam terjadi tiga kali dengan amplitudo 27-34 milimeter, S-P 2-3.6 detik dan lama gempa 11-15 detik.
Selanjutnya, satu kali gempa tremor .enerus dengan amplitudo 1-10 milimeter, dominan 5 milimeter.
Gunung Anak Krakatau meletus 2 kali
Sedangkan aktivitas GAK pada Jumat (04/02), sudah terjadi dua kali erupsi yakni pada pukul 9.43 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 46 milimeter dan durasi 50 detik.
Kemudian pada pukul 10.25 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 45 milimeter dan durasi 49 detik.
Masyarakat diminta tidak terpancing hoaks
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Desa Hargo Pancuran, Andi Suardi mengatakan, aktivitas erupsi ini adalah aktivitas yang biasa terjadi dalam beberapa hari terakhir.
"Itu erupsi embusan," kata Andi saat dihubungi, Kamis malam.
Meski demikian, Andi mengatakan, dengan Gunung Anak Krakatau yang masih berstatus waspada, nelayan ataupun wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah.
Selain itu, warga juga diimbau tidak terpancing isu yang tidak benar, alias hoaks.
"Jangan mudah terpancing isu, setiap perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau selalu kami pantau," kata Andi seperti dilansir Kompas.com.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Terkuak Sebab Gunung Anak Krakatau Meletus, Erupsi Terbaru Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter