Jangan Sampai Salah! Ini Penjelasan Cara Memilih dan Pemberian Vaksin Booster yang Dimulai pada 12 Januari

Kamis, 13 Januari 2022 | 12:32
dok.iStock

Vaksin covid-19 pfizer dan moderna disebut aman untuk ibu hamil dan menyusui

GridStar.ID - Vaksin ketiga atau vaksinasi booster sudah mulai dilakukan pada Rabu (12/01).

5 jenis vaksin digunakan sebagai booster.

5 jenis vaksin tersebut adalah CoronaVac/Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.

Sebelum mendapatkan vaksin booster, ada beberapa panduan yang harus dipahami terkait dengan pemilihan vaksin ini.

Seperti apa mekanisme pemilihan vaksin booster?

Berikut ini penjelasannya:

Kategori vaksin

Sebelum memilih vaksin booster, penting untuk memperhatikan pengkategorian jenis vaksin sebagai homolog, heterolog, atau bisa keduanya.

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander Ginting menjelaskan mengenai mekanisme pemilihan vaksin booster.

Homolog sendiri berarti jenis vaksin primer atau vaksin dosis lengkap di awal sama dengan jenis vaksin booster, "Homolog itu vaksin 1 dan vaksin 2 sejenis. Misalnya Sinovac, Sinovac, dan boosternya Sinovac (CoronaVac)," ujar Alex saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/01).

Adapun jenis vaksin yang termasuk homolog yakni Sinovac, Moderna, dan Pzifer.

Sedangkan, untuk kategori heterolog yakni vaksin 1 dan vaksin 2 sejenis, tetapi boosternya bisa berbeda jenis vaksin.

"Heterolog itu contohnya Sinovac, Sinovac, dan boosternya Moderna," lanjut dia.

Alex menambahkan, untuk mereka yang berusia di atas 18 tahun menggunakan booster heterolog.

Baca Juga: Jangan Asal Suntik! Kenali Ini Dia Jenis Vaksin Booster yang Digunakan, Berikut yang Efek Sampingnya Paling Ringan

Selain itu, vaksinasi booster ini diperuntukkan untuk usia 18 tahun ke atas dan minimal 6 bulan setelah dapatkan vaksin primer dosis lengkap.

Besaran dosis yang diterima akan disesuaikan dengan rekomendasi yang sudah diberikan Badan POM.

Booster penerima vaksin Sinovac

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mereka yang sudah menerima vaksin Sinovac lengkap, maka bisa menggunakan setengah dosis booster AstraZeneca atau setengah dosis Pfizer.

"Pakai AstraZeneca atau Pfizer tergantung ketersediaan vaksin yang ada," ujar Nadia saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Rabu (12/01).

Booster penerima vaksin AstraZeneca

Sementara bagi mereka yang sudah menerima vaksin AstraZeneca lengkap, maka bisa menggunakan booster setengah dosis Moderna.

"Kalau awalnya AstraZeneca, maka diberikan (booster) setengah dosis Moderna," ujar Nadia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kombinasi awal vaksin booster nantinya bisa berkembang tergantung kepada hasil riset baru yang masuk dan juga ketersediaan vaksin yang ada.

Adapun kombinasi vaksin booster ini sudah sesuai dengan pertimbangan para peneliti BPOM maupun ITAGI.

Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat! Vaksin Dosis 3 Mulai Hari Ini, Berikut Cara Cek Jadwal Vaksinasi Booster

Panduan pemberian booster menurut rekomendasi BPOM

Dilansir dari situs resmi BPOM, dijelaskan mengenai mekanisme pemberian vaksin booster, sebagai berikut:

Sinovac

Pfizer

AstraZeneca

Moderna

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Masyarakat Indonesia! Besok Vaksin Booster Dimulai, Vaksinasi Gratis Syaratnya Penerima BPJS PBI Ini

Zifivax

Hasil evaluasi dari aspek keamanan kelima vaksin booster/dosis lanjutan tersebut menunjukan bahwa frekuensi, jenis, dan keparahan dari Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) yang dilaporkan setelah pemberian booster umumnya bersifat ringan dan sedang. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulPanduan Lengkap Memilih Vaksin Booster, Jangan Sampai Keliru

Tag

Editor : Hinggar

Sumber Kompas.com