GridStar.ID - Varian baru Covid-19 omicron telah masuk ke Indonesia.
Sebelumnya sebanyak 77 negara telah melaporkan kasus varian omicron masuk ke wilayahnya.
Organisasi Kesehatan Dunia juga sudah sempat memberikan peringatan terkait varian baru ini.
Karena varian omicron memiiliki tingkat penyebaran yang berbeda dibanding dengan varian sebelumnya.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan jika vaksin saja tak cukup mengatasi varian ini.
"Saya harus sangat jelas: vaksin saja tidak akan membuat negara mana pun keluar dari krisis," kata dia dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (18/12).
Baca Juga: Jangan Asal Bawa Anak Vaksin, Pahami Berikut Syarat Vaksinasi Covid-19 untuk Usia 6-11 Tahun
Tedros juga kembali mengingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan seperti yang sudah diterapkan selama ini.
Masyarakat diminta tetap menggunakan masker, menjaga jarak, menjaga sirkulasi udara dan ventilasi, dan menjaga kebersihan tangan.
"Lakukan semuanya! Lakukan secara konsisten. Lakukan dengan baik," ujarnya.
Pada Kamis (16/12) lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan kasus varian omicron telah ditemukan di Indonesia.
Kasus tersebut ditemukan dari seorang petugas kebersihan yang bertugas di RS Wisma Atlet.
"Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang pada 8 Desember lalu dites dan hasilnya positif (Covid-19). Kemudian, pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing," ungkap Budi.
Dari pemeriksaan tersebut, diketahui satu orang terpapar varian Omicron.
"Hasilnya keluar pada 15 Desember, yakni dari tiga orang yang positif tadi, satu orang dipastikan terdeteksi (terpapar) varian Omicron," tutur Budi.
Menteri Kesehatan meminta agar masyarakat tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Baca Juga: Kasus Pertama Varian Baru Covid-19 Omicron Ditemukan di Indonesia, Ini Gejala yang Dialami Pasien
"Tapi, kami harapkan masyarkat tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan," imbuh dia. (*)